Seledri merupakan tumbuhan yang tergolong dalam tanaman adas.
Di beberapa negara Eropa, hampir semua bagian (daun, buah, dan umbi) dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Sementara di Indonesia, seledri yang paling banyak dikonsumsi adalah bagian daunnya sehingga banyak juga yang menyebut seledri sebagai daun seledri.
Daun seledri umum dipakai sebagai unsur penambah rasa sedap pada masakan dan pengobatan.
Usaha tani seledri dapat dilakukan dengan hasil yang sempurna pada dataran tinggi (1000 – 1200 mdpl).
Meskipun begitu, tidak sedikit pula yang menanam seledri pada dataran rendah karena tanaman ini masih toleran mengalami pertumbuhan di dataran rendah.
Pembudidayaan seledri dengan ragam metode bertani terbilang mudah. Hanya saja, tanaman ini tidak tahan pada curah hujan yang tinggi.
Tanaman seledri yang kerap dijadikan lalapan ataupun obat bisa dibudidayakan dengan dua cara yakni generatif (dari biji) dan vegetatif (dari anakan)
Telah disebut sebelumnya, ada dua cara menanam seledri yakni dengan perbanyakan dari biji (generatif) atau perbanyakan dari anakan (vegetatif).
Untuk memilih yang mana, harus mengetahui terlebih dahulu kebutuhan maupun tujuan dari penanaman seledri ini.
Jika menginginkan budidaya seledri dalam skala besar dan komersial, maka terapkan perbanyakan generatif.
Begitupun dengan skala yang kecil, seperti menanam daun seledri di dalam polybag atau pot, lebih mudah untuk menerapkan perbanyakan vegetatif atau dari anakan.
Disarankan bagi yang masih awam, lebih baik jangan ambil risiko terlalu besar.
Pilih skala budidaya yang lebih kecil dengan menerapkan perbanyakan vegetatif.
Penanaman seledri dengan cara vegetatif dilakukan dengan mengambil anakan yang tumbuh di sekitar seledri untuk dipindah ke tempat lain (polybag atau pot).
Pembibitan seledri kembali berurusan dengan dua cara pembibitan tadi.
Dikarenakan akan melakukan pembibitan vegetatif, maka pastikan sudah memiliki tanaman seledri sendiri sebelumnya untuk mengambil anakan dari tanaman seledri tersebut yang kemudian akan ditanam kembali pada polybag atau pot yang sudah disiapkan.
Apabila ternyata Anda belum punya, maka tidak salahnya juga untuk melaksanakan pembibitan generatif terlebih dahulu.
Bagaimana cara melakukan pembibitan generatif? Pertama-tama, Anda harus menyemaikan biji terlebih dahulu sehingga pecah dan menjadi bibit.
Siapkan biji tanaman seledri, lalu rendam ke dalam air yang cukup hangat dengan suhu 50 – 60 derajat celcius selama 60 menit.
Buat bedengan atau baki semai untuk tempat persemaian. Gunakan media semai dengan mencampurkan tanah dan kompos yang sudah diayak dengan perbandingan masing-masing 2:1.
Lindungi bedengan atau baki semai dari kucuran air hujan langsung dan cahaya matahari dengan membuat naungan dari plastik bening.
Tebarkan biji yang sudah direndam ke dalam baki semai berisikan media semai tadi, kemudian timbun tipis dengan media tanam sekitar. Siram dengan air utnuk menjaga kelembabannya.
Jika memilih bedengan untuk tempat persemaian, maka harus membuat alur garitan terlebih dahulu sedalam 0,5 cm di atas bedengan dengan jarak antar alur 10 – 20 cm.
Kemudian tebar benih pada alur tersbeut dan tutup tipis juga dengan media tanam, siram air untuk menjaga kelembabannya.
Agar biji bisa tumbuh dengan baik, selalu perhatikan dan jaga kelembaban media tanam dengan cara melakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore (jangan terlalu basah dan jangan juga sampai kering).
Bibit umumnya sudah bisa dipakai (pindah tanam) setelah 30 hari atau terlihat tumbuh 3–4 helai daun.
Tidak ada yang bisa memastikan sebesar apa persentase keberhasilan pembibitan. Termasuk dalam langkah pembibitan, boleh jadi akan timbul masalah.
Untuk itu, terus lakukan pengecekan. Apabila terdapat serangan hama pada bibit seledri, segera semprotkan pestisida dengan dosis 30%-50%.
Untuk mempercepat pertumbuhan bibit, bisa juga menyemprotkan pupuk daun dan menambah pupuk NPK sebanyak 10 gram/10 liter air pada hari ke 20 hingga 25.
Cara menanam seledri setelah setelah melakukan semai benih adalah memindahkan bibit ke dalam polybag atau pot yang dijadikan tempat tanam.
Sebelum itu, dilakukan beberapa persiapan seperti berikut:
1. Siapkan polybag ukuran sedang (40 x 50 cm).
2. Isi polybag dengan media tanam. Media tanam tersusun dari campuran tanah, arang sekam (media tanam dengan porositas yang baikdan berat ringan), dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
3. Setelah dicampur, ayak terlebih dahulu hasil campurannya.
4. Cabut bibit dari baki semai dengan menyiramkan sedikit air agar mudah dicabut, lakukan dengan hati-hati dan secara perlahan.
5. Buat lubang pada media tanam di dalam polybag sedalam 3 cm, lalu masukkan bibit dan timbun kembali dengan media tanam.
Setelah bibit dipindah dan ditanam pada polybag atau pot, berikutnya hanya perlu melakukan perawatan intensif dengan melakukan penyiraman tanaman seledri setiap pagi dan sore.
Tujuannya hanya untuk menjaga kelembaban dari media tanam seledri. Jangan siram terlalu banyak agar tidak becek dan menjaga akar busuk.
Penyiraman rutin dapat dilakukan setiap hari selama seminggu pertama setelah bibit dipindahkan dari tempat persemaian.
Setelah itu, Anda cukup menyiram seledri 3 kali dalam seminggu dengan menyesuaikan cuaca. Apabila kemarau, cukup 3 kali seminggu.
Jika sedang musim penghujan, sesuaikan dengan kelembaban media tanam dan pindahkan tanaman ke tempat yang tidak terkena air hujan secara langsung.
Selain perawatan dengan menyiram seledri, ada hal lain yang juga harus diperhatikan yakni hama (ulat, kutu, atau tungau).
Bila kedapatan hama pada seledri, buang hama tersebut dengan tangan. Apabila tanaman terserang penyakit,kita bisa memberikan pestisida organik untuk menyembuhkan penyakit yang sedang menyering (seledri biasanya terserang bercak septoria.
Setelah perawatan rutin dilakukan, dalam waktu 2 – 3 minggu biasanya seledri sudah bisa dipanen.
Cara menanam seledri di polybag memang tidak menghasilkan tanaman seledri dalam jumlah banyak, namun setidaknya Anda bisa konsumsi sendiri untuk keluarga atau tetangga.
Ciri-ciri seledri siap panen terlihat pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, Anda hanya perlu memotong bagian dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan anakannya.
Seledri yang sudah dipetik bisa dipanen beberapa kali dengan jarak sektiar 1 sampai 2 minggu setelah panen sebelumnya.
Sumber: https://cybex.pertanian.go.id
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.