Jakaba pada dasarnya adalah jamur yang muncul dari air cucian beras, namun sayangnya beras yang banyak kita konsumsi saat ini yang banyak dijual di pasar ataupun supermarket sudah melalui proses pengolahan untuk membuatnya lebih putih, lebih bersih sehingga menghilangkan kulit ari dari beras tersebut.
Padahal cairan beras yang dapat menimbulkan jakaba itu berasal dari vitamin b complex yang banyak terdapat dalam kulit ari beras.
Selain itu penyebab kegagalannya adalah penggunaan air untuk mencuci beras tersebut, misalnya menggunakan air PDAM yang mana air tersebut sedikit mengandung kaporit/klorin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur jakaba.
Maka dari itu jika mencuci beras menggunakan air PDAM maka sebelum proses pembuatan jakaba terlebih dahulu diamkan air cucian beras tersebut selama 6 jam dibawah sinar matahari agar klorin/kaporitnya menguap atau bisa juga dilakukan aerasi terlebih dahulu.
Jamur jakaba dibuat dengan cara memasukkan air bekas cucian beras atau air leri ke dalam wadah yang bersih.
Setelah itu, bagian atas wadah yang berisi air bekas cucian beras perlu ditutup dengan kain hingga menutupi mulut wadah. Selanjutnya, letakkan wadah di tempat yang teduh dan tidak terpapar sinar matahari langsung selama kurang lebih 14 hari.
Jika beruntung, air leri akan memunculkan bakal jamur jabaka yang berwarna bintik-bintik merah. Lanjutkan proses tersebut dan biarkan hingga jakaba tumbuh besar sesuai keinginan.
1. Siapkan air cucian beras paling tidak sebanyak 3 liter, gunakanlah air cucian beras yang masih kental atau cucian beras pertama kali, tuangkan ke dalam wadah yang cukup besar agar sirkulasi oksigen banyak yang bisa masuk.
2. Tambahkan 1 sendok makan bekatul yang fungsinya untuk mengganti nutrisi (vitamin b complex) dari kuit ari yang banyak hilang akibat pemrosesan beras. Aduk hingga merata.
3. Setelah tercampur merata, tutup rapat wadah tersebut menggunakan kain agar sirkulasi udara masih tetap bagus (karena jakaba memerlukan oksigen untuk tumbuh).
Letakkan di tempat teduh, gelap dan sejuk, atau lebih mudahnya ditutup menggunakan kardus dan diamkan selama 2 minggu. Penting untuk diperhatikan selama penyimpanan 2 minggu jangan dibuka karena spora jakaba sangat sensitif terhadap cahaya.
4. Setelah 2 minggu penyimpanan, biasanya sudah banyak tumbuh jakaba yang mengabmabg di permukaan air, bentuknya mirip akar yang baru tumbuh yang bergerombol dan jika sudah banyak mirip karang di dasar laut.
Jakaba ini juga dapat diperbanyak dengan mudah, caranya yaitu cukup dengan memasukkan sepotong jamur jakaba pada air cucian beras dalam wadah semacam ember lalu ditutup dengan kain dan diletakkan pada tempat teduh, sejuk dan gelap. Dan selama 7-15 hari jamur jakaba yang semula hanya sepotong akan berkembang biak menjadi banyak bahkan memenuhi wadahnya.
Jakaba dapat disimpan dalam waktu lama, namun membutuhkan perawatan. Perawatan jakaba ini cukup sederhana dan tidak sulut, caranya yaitu dengan rutin menambahkan makanan yang baru yaitu berupa air cucian beras pertama kali yang masih kental.
Dan cara penuangannya pun harus dilakukan dengan benar yaitu dituangkan dari samping/dinding wadah dan secara perlahan agar tidak merusak koloni jakaba, terutama jakaba yang masih kecil.
Jamur jakaba ini memiliki banyak manfaat untuk tanaman diantaranya adalah mempercepat pertumbuhan tanaman yang kerdil, memperpanjang umur tanaman dan mengendalikan serangan fusarium.
Bagian yang dimanfaatkan dari jakaba ini adalah airnya dan juga jamurnya namun terlebih dahulu dihaluskan dengan diblender bersama dengan air cucian beras. Cara aplikasinya adalah dengan melarutkannya dengan air, adapun dosisnya adalah 400ml jakaba untuk setiap 10 liter air.
Sumber: https://cybex.pertanian.go.id
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.