ADVERTISMENT

Ide

Budidaya Belut yang Kaya Manfaat dan Prospek Usahanya

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Budidaya belut memang jarang terdengar dalam masyarakat saat ini. Padahal budidaya belut adalah salah satu budidaya yang terbilang mudah. Untuk cara budidaya belut sawah maupun tawar sebetulnya sama saja. Belut adalah hewan yang berkembang biak dalam air tawar. Belut termasuk jenis ikan air tawar dari famili Synbranchidae dan ordo Synbranchiformes, yakni jenis ikan yang tidak bersirip atau anggota tubuh lain untuk bergerak.

Selain budidaya ikan lele dan gurame, budidaya belut juga terbilang mudah dan budget yang dibutuhkan untuk membangunnya terjangkau. Nutrisi dalam belut sendiri juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Tidak jarang belut menjadi konsumsi oleh masyarakat yang tinggal sekitar perairan sawah.

Meskipun bentuknya yang kurang menarik, belut kaya akan protein dan ternyata dapat diolah menjadi makanan yang lezat. Yuk, baca sampai selesai untuk mendapatkan fakta unik, tips hingga prospek bisnis dari belut! 

6 Fakta Unik Budidaya Belut

Tahukah Anda? Hewan yang satu ini memiliki beberapa fakta unik yang sangat menarik untuk diketahui, lho. Tentu saja fakta dan karakter belut bisa Anda jadikan referensi untuk melakukan budidaya belut ke depannya. Yuk, simak info selengkapnya! 

1. Tidak Suka Cahaya Matahari

Belut mampu hidup di daerah dengan kandungan oksigen yang rendah seperti misalnya di daerah berlumpur. Umumnya, habitat alami belut adalah air tawar, lumpur, atau aliran air yang kurang deras. 

Jika tidak ada lingkungan demikian, belut masih mampu hidup dalam becekan dan gelap. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang kurang suka terpapar cahaya matahari.

2. Gemar Membuat Lubang Perangkap

Untuk menjebak mangsanya, belut melakukannya dengan membuat lubang perangkap. Lubang tersebut dibuat dengan menggali lumpur di tepi perairan ataupun di tengah sawah. Diameter lubang tersebut adalah 5 cm dan berbentuk memanjang seperti terowongan. 

3. Terdapat Fase Masa Kosong Kelamin

Fakta yang satu ini akan terdengar cukup menyeramkan. Bagaimana tidak? Belut dapat mengalami masa kosong kelamin saat pergantian kelamin dari betina ke jantan. Pada saat tersebut belut menjadi lebih sering bersifat kanibal dengan membunuh dan memakan belut yang lain.

4. Bersifat Hemaprodit

Belut tergolong kelompok hermaprodit protogini yang mengalami pergantian kelamin dari betina ke jantan. Belut muda akan memiliki kelamin betina, kemudian pada umur 6 bulan akan berubah menjadi jantan. 

Belut yang masih muda pasti berkelamin betina, biasanya belut tersebut berukuran antara 10—29 cm, berkulit hijau muda di bagian punggung dan berwarna putih kekuningan pada bagian perut.

Sementara itu, belut yang sudah tua pasti berkelamin jantan. Ukurannya lebih dari 30 cm, kulitnya berwarna abu-abu gelap, berkepala tumpul, dan berumur lebih dari sembilan bulan.

5. Sirip yang Unik

Jika Anda beranggapan bahwa belut tidak memiliki sirip, maka Anda salah. Sebetulnya belut memiliki sirip yang digunakan untuk berjalan. Sirip-sirip tersebut adalah sirip punggung, dubur, dan sirip ekor. Sirip tersebut hanya terlihat membentuk lipatan-lipatan kecil seperti kulit sehingga sulit untuk terlihat secara kasat mata.

6. Hewan Karnivora

Belut sering dianggap hama oleh para pembudidaya ikan, hal ini karena belut sering memangsa benih ikan karper, tawas atau nila. Untuk pakan alaminya sendiri, belut merupakan hewan karnivora yang memangsa serangga, siput, cacing, anak ikan, dan anak katak. 

Manfaat Belut untuk Kesehatan

Selain bisa dijadikan santapan yang lezat, belut juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan Anda, lho. Tak percaya? Ini dia beragam manfaat belut untuk kesehatan!  

  1. Menjaga kesehatan tulang
  2. Meningkatkan kesehatan kulit
  3. Mengurangi risiko penyakit stroke
  4. Mencegah anemia
  5. Meningkatkan fokus
  6. Melancarkan sistem pencernaan
  7. Meningkatkan imun
  8. Mencegah osteoporosis
  9. Bagus untuk perkembangan janin
  10. Meningkatkan metabolisme tubuh

Cara untuk Budidaya Belut

Anda tidak perlu takut akan budget yang besar jika ingin melakukan budidaya belut, karena untuk membudidayakannya cukup mudah dan tidak memerlukan bahan dan peralatan khusus yang menguras dompet. 

1. Siapkan Tempat

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk melakukan budidaya belut adalah dengan menyediakan tempat. Anda dapat menggunakan ember, kolam terpal ataupun drum. Pemilihannya tentu harus Anda sesuaikan agar tepat. 

Selanjutnya, isilah drum, ember ataupun kolam terpal Anda dengan air bersih. Baru kemudian Anda bisa meletakkan bibit belut ke dalam sebuah ember yang ukurannya jauh lebih kecil dari tempat budidaya.

2. Pilih Bibit Belut yang Unggul

Untuk menghasilkan bibit belut yang berkualitas, Anda juga harus menggunakan bibit belut yang unggul. Memilih bibit belut dengan ukuran seragam dapat meminimalisir risiko saling memakan antar belut. Hal ini karena belut yang berukuran lebih kecil, biasanya menjadi incaran mangsa belut yang ukurannya lebih besar. Ciri-ciri belut yang berkualitas adalah yang gerakannya lincah, serta ukurannya seragam antara 10-12 cm. 

3. Pindahkan Belut ke Tempat yang Lebih Besar

Jika ukuran belut hendak mencapai 5 gram, maka segeralah pindahkan belut ke dalam sebuah drum atau ember yang ukurannya jauh lebih besar. Ukuran drum yang bisa Anda gunakan berkisar 6-8 m² dengan kepadatan 50-75 kg/m²). 

4. Berikan Pakan Berkualitas

Setelah memasukan belut ke dalam tempat, langkah selanjutnya yang tak boleh luput dari perhatian adalah menyediakan pakan yang berkualitas. Memberikan belut pakan yang tepat dan berkualitas tentu sangat penting untuk menunjang kesehatan dan pertumbuhan belut. Dengan memberikan belut pakan yang berkualitas tinggi, maka budidaya belut Anda dijamin bisa menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas pula. Ada beberapa jenis pakan yang baik untuk belut Anda, berikut ini beberapa contohnya:

  • Cacing Tubifex
  • Jangkrik
  • Ulat Hongkong
  • Siput atau Keong
  • Serangga Air
  • Maggot
  • Kutu Air
  • Limbah Kerang
  • Cacing
  • Ikan Rucah
  • Jentik-Jentik Nyamuk
  • Serangga Air
  • Tepung Ikan

5. Lakukan Pemantauan

Setelah langkah-langkah yang telah Anda terapkan, penting untuk melakukan pemantauan dan perawatan ikan secara rutin. Disarankan juga untuk Anda mencatat perkembangan belut tersebut sekitar 2 minggu sekali untuk melihat progress dari budidaya yang telah Anda lakukan. 

Kemudian bila sudah 6 minggu, cobalah untuk melihat hasil catatan perkembangan budidaya belut air bersih Anda, apakah ada peningkatan atau tidak. Jangan lupa juga untuk memastikan Anda telah memisahkan setiap belut dengan kategorisasi yang berbeda. 

6. Panen Belut

Setelah beragam cara dan perawatan yang telah Anda lakukan, kini tibalah saatnya untuk memanen hasil jerih payah Anda. Ada dua cara yang Anda wajib diketahui dalam memanen belut, yaitu panen sebagian dan panen total. 

Jika Anda memilih untuk memanen belut sebagian, maka Anda bisa memanen semua populasi belut. Setelah itu, Anda pisahkan belut yang masih kecil untuk dipelihara kembali hingga usianya mencukupi.

Namun jika Anda memilih memanen total, maka Anda harus melakukannya secara intensif dan teliti. Mulai dari pemberian pakan, perawatan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, belut yang dihasilkan pun memiliki ukuran yang lebih seragam dan sesuai harapan Anda.

7. Bersihkan Tangki

Jika Anda sudah memanen semua ikan belut Anda dan siap melakukan budidaya yang selanjutnya, maka pastikan bahwa Anda sudah membersihkan tempat yang sebelumnya Anda gunakan sebersih mungkin. Hal ini berlaku juga jika Anda menggunakan terpal sebagai tempat budidaya. 

Manajemen pengolahan setelah panen adalah langkah yang tepat untuk budidaya belut. Bersihkan drum, tangki atau terpal dengan benar, baru kemudian keringkan hingga beberapa hari sampai siap untuk memulai budidaya kembali.

Sumber: https://tanifund.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.