Proses Pembudidayaan Buah Manggis dengan Menggunakan Polybag atau Pot

Manggis atau dalam bahasa latin Garcinia mangostana adalah salah satu jenis tanaman buah yang banyak tumbuh di daerah tropis bersuhu panas atau stabil. Buah manggis ini memiliki kulit berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna ungu atau merah ketika sudah masak dengan daging buah berwarna putih. Pohon manggis dapat tumbuh dengan ketinggian antara 7 hingga 25 meter.

Manggis ini memiliki banyak manfaat, manfaat manggis antara lain dapat menjadi anti Inflamasi dan anti alergi, dapat membantu menurunkan berat badan, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, dapat mengobati sariawan, dapat mengatasi diare, dapat menurunkan suhu tubuh saat demam, dan lain sebagainya.

Cara Menanam Manggis Dalam Pot atau Tabulampot Manggis

Syarat Tumbuh Manggis

Manggis dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah dengan ketinggian hingga 800 mdpl dengan suhu udara optimal sekitar 22°C hingga 32°C, kelembapan udara 80% dan curah hujan sekitar 1500-2500 mm/tahun. Jenis tanah yang baik untuk menanam manggis adalah jenis tanah latosol dengan sistem drainase yang baik dan berpH 5-7.

Cara Menanam Manggis Dalam Pot

Pertama, siapkan pot plastik berdiameter 40—45 cm. Kemudian, masukkan pecahan genting atau batu bata di bagian dasar pot hingga ketinggian 5 cm.

Selanjutnya, masukkan media tanam berupa campuran pupuk kandang, tanah, dan sekam mentah dengan perbandingan 2 : 1 : 1 ke dalam pot hingga ketinggian setengah pot. Siram bibit dalam polibag dengan air agar bibit mudah dilepaskan. Buang sebagian akar yang terlalu panjang dengan menggunakan pisau atau gunting tajam, lalu masukkan bibit tepat di bagian tengah lubang tanam.

Kemudian, timbun kembali dengan media tanam hingga ketinggian 2 cm lebih rendah dari bibir pot dan padatkan. Siram media tanam dengan air, lalu letakkan di tempat teduh selama seminggu. Selanjutnya, bibit dapat dipindahkan ke tempat terbuka secara bertahap.

Cara Merawat Manggis Dalam Pot

Pada awal pertumbuhan, lakukan penyiraman satu kali sehari, terutama pada musim kemarau agar tanah selalu lembab. tapi setelah tanaman berumur di atas dua tahun, interval pengairan dapat dikurangi secara bertahap. Penyiraman dilakukan menggunakan selang air atau gembor.

Lakukan pula pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 25 gram setiap 4 bulan sekali dan pupuk kandang dengan dosis 5—10 kg diberikan setiap enam bulan sekali. Pupuk dapat diberikan dengan cara dibenamkan atau bisa juga dengan dilarutkan dengan air.

Selain itu, lakukan pula pemangkasan. Pemangkasan ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu: Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman mencapai ketinggian 1 meter, lakukan pemangkasan pada bagian batang utama dengan menyisakan tanaman setinggi 80 cm dari permukaan tanah. Selanjutnya, tunas yang muncul dipelihara 3-4 buah yang baik untuk menghasilkan cabang primer.

Pemangkasan kedua dilakukan 3-6 bulan setelah pemangkasan pertama. Selanjutnya lakukan pemangkasan ketiga untuk menghasilkan cabang tersier sehingga didapatkan pola percabangan 1-3-9-27.

Sedangkan untuk mempercepat pembuahan, berikan zat pengatur tumbuh seperti KNO3, CEPA, dan Paklobutrazol.

sumber: https://www.faunadanflora.com