Kita semua sudah mengenal kulit jagung. Kulit jagung adalah limbah organik. Selain digunakan untuk pakan ternak juga diolah menjadi barang kerajinan.
Kulit jagung tersusun atas (sumber data: Huda, 2008):
Dari data, terlihat selulosa mendominasi kandungan kulit jagung. Fungsi dasar selulosa untuk menjaga struktur dan kekakuan bagi tanaman.
Selulosa bertindak sebagai kerangka pada tanaman untuk kekuatan menahan dalam berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda.
Karena jagung cukup banyak dikonsumsi di Indonesia, sehingga menyisakan kulit jagung dalam jumlah yang cukup berlimpah.
Hewan ternak seperti domba, sapi dan kambing membutuhkan jumlah pakan yang banyak secara terus menerus. Di sini kita mengambil satu contoh hewan ternak yaitu domba.
Domba memerlukan hijauan yang lumayan banyak yaitu sekitar 70% dari total pakannya, sehingga ketersediaan pakan hijauan harus kontinyu sepanjang waktu. (Kartadisastra, 1997). Salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan hijauan adalah dengan memanfaatkan pakan alternatif yaitu kulit jagung.
Pada musim kemarau produksi kulit jagung melimpah, bisa didapatkan dengan harga yang murah. Kulit jagung mempunyai kadar air yang masih cukup tinggi, sehingga dalam kasus kemarau, perlu penanganan khusus agar kulit jagung dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Orang-orang keratif tidak akan tinggal diam saat melihat tumpukan kulit jagung di pasar-pasar atau perkebunan. Mereka akan menyulapnya menjadi sebuah produk yang bernilai lalu menjualnya di pasar lokal bahkan luar.
Beberapa produk kerajinan yang dapat dibuat dari kulit jagung adalah:
Kulit jagung sudah sejak dahulu digunakan sebagai pembungkus makanan, seperti kue wajik dan lemet. Selain ekonomis, pastinya jauh lebih sehat.
Kulit jagung dan kulit tanaman lainnya masih sering kita temui sebagai limbah. Kreatifitas kita akan menjadikan limbah-limbah organik tersebut lebih bernilai.
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2025 AnekaUKM. All rights reserved.