Kelapa adalah tanaman tahunan yang mulai berproduksi 3-5 tahun. Supaya petani tidak kecewa dalam penantian yang cukup lama tersebut, penampilan dan produksi kelapa jauh dari harapan, maka kami sarankan untuk mengikuti langkah-langkah dalam artikel ini.
Penanaman atau pemindahan (transplanting) kelapa di kebun harus meliwati tahapan-tahapan antara lain:
Penanaman kelapa merupakan suatu rangkaian proses yang satu sama lain saling terkait dan akan mempengaruhi proses lainnya jika pelaksanaannya tidak tepat. Penanaman di kebun adalah kegiatan awal yang sangat menentukan keberhasilan pekebun kelapa.
Pesemaian (pre-nursery) adalah kegiatan awal proses penanaman atau budidaya kelapa yang sangat penting. Oleh karena itu, penentuan lokasi, penyiapan lahan dan syarat-syarat agronomis dan teknis haurs dipenuhi. Beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:
Tanah datar dan tidak tergenang. Syarat ini ditujukan untuk mempermudah kegiatan pembuatan bedengan, pemeliharaan, dan pemindahan benih. Genangan air di tempat ini jangan terjadi pada saat hujan.
Dekat sumber air. Benih perlu air yang cukup, sehingga sumber air harus tersedia, dekat sungai atau dekat saluran irigasi atau dibuat sumur. Kualitas air usahakan yang baik atau tidak tercemar.
Akses transportasi mudah terjangkau. Syarat ini sangat penting dipertimbangkan. Lokasi yang dekat akses jalan atau dibuatkan jalan mempermudah pengangkutan dan menghindari kerusakan benih/bibit. Apabila sarana ini tidak tersedia dapat mengurangi kualitas benih serta membutuhkan biaya tinggi.
Lokasi pesemaian dibersihkan dari rumput, sisa akar dan lain-lain. Tanah diolah dengan kedalaman 30 cm – 40 cm.
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara manual dengan cangkul, bajak yang ditarik ternak (sapi atau kerbau), atau bajak yang ditarik traktor. Langkah-langkah selanjut-nya adalah:
Pembuatan pesemaian. Lebar bedengan 1,5-2,0 m, panjang disesuaikan dengan keadaan setempat, dan tinggi 25 cm. Jarak antar bedeng 30-40 cm yang berfungsi sebagai parit pembuangan air.
Benih dipisah dan dihitung berdasarkan kriteria:
Kebutuhan benih tergantung pada luas lahan yang akan ditanami serta sistem dan jarak tanam yang akan digunakan.
Selanjutnya adalah penyayatan benih yang dilakukan dengan cara:
Setelah dilakukan penyayatan dilanjutkan ke pendederan benih seperti berikut:
Setelah di lakukan persemaian, kita perlu lakukan pemeliharaan, langkah-langkah pemeliharaan terdiri atas:
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada musim kemarau.
Cara mengetahui cukupnya penyiraman setelah 2 jam penyiraman, adalah apabila bagian sayatan ditekan dengan ibu jari akan mengeluarkan air. Penyiraman dilakukan sekali dalam 2-3 hari. Kebutuhan air untuk penyiraman pesemaian sebanyak 3-6 ltr/m2/ hari.
2. Penyiangan dan pengendalian hama/penyakit
Penyiangan dilakukan dengan melihat keadaan gulma. Penyiangan dilakukan secara manual (pencabutan) atau menggunakan herbisida sistemik yang ramah lingkungan. Hama dan penyakit yang ada di lokasi dapat dikendalikan secara mekanis dan (sebaiknya) gunakan biopestisida.
Setelah itu kita lakukan seleksi kecambah sebelum dipindah ke polibag atau bedeng pembibitan (main nursery). Seleksi kecambah berdasarkan kriteria panjang tunas, yaitu sekitar 3-5 cm dan kecambah yang terseleksi diberi tanda dengan cat. Seleksi kecambah dilakukan setiap minggu hingga 3-4 bulan benih disemai. Kecambah yang jelek dibuang atau dipisahkan.
Benih-benih yang berkecambah setelah batas waktu tersebut tidak memenuhi syarat untuk dijadikan bibit. Benih yang tidak ber-kecambah setelah 4 bulan atau kecambahnya abnormal dikumpulkan dan dibakar atau dibenamkan untuk mencegah tejadinya sumber penularan hama dan penyakit.
Selanjutnya kita lanjutkan ke proses pembibitan, pembibitan sendiri adalah tempat pertumbuhan kecambah yang terseleksi dari bedeng pesemaian (pre-nursery). Pembibitan dapat menggunakan polibag atau langsung pada bedeng pembibitan (main nursery).
Apabila menggunakan bedeng pembibitan, kecambah yang terseleksi pada bulan 1, 2, 3 dan 4 ditanam pada bedeng pembibitan yang terpisah. Pembibitan dengan cara ini mencakup beberapa kegiatan, yaitu persiapan polibag, pengisian tanah ke dalam polibag dan pemindahan kecambah ke dalam polibag.
Polibag yang digunakan adalah polyethylene berwarna hitam dengan ukuran panjang 40 cm, tinggi 50 cm dan tebal 0,18 mm – 0,20 mm (16-17 lembar polibag/kg).
Pada bagian bawah polibag dibuat lobang berdiameter 5 mm secara teratur menggunakan alat pembuat lobang yang disebut drift. Dibuat tiga baris lobang dengan jarak antar baris 7 cm dan jarak antar lobang dalam baris 5 cm (saat ini, polibag yang dijual dipasaran sudah dibuat lobangnya). Polibag yang dijual saat ini sudah diberi lubang.
Tanah yang akan dimasukkan ke dalam polibag adalah tanah yang subur atau tanah bagian atas yang telah dipisahkan dari bahan kasar termasuk gumpalan tanah dan akar-akar gulma.
Polibag diisi tanah hingga hampir penuh, dan polibag tersebut diletakkan pada lokasi yang strategis dan usahakan dekat areal penanaman.
Kecambah yang terseleksi (yang telah diberi tanda dengan cat) dipin- dah ke polibag dari bedeng pesemaian dengan cara menggunakan besi pengungkit pada salah satu sisi benih berkecambah tersebut. Akar utama dipotong hingga tersisa akar utama dengan panjang 5 cm dari sabut.
Kecambah diletakkan dalam polibag dengan posisi tegak dengan tunas dibagian tengah. Sebagian tanah yang dikeluarkan, dikem- balikan lagi ke dalam polibag hingga benih hampir tertutup dan tanah dipadatkan.
Persyaratan lokasi pembibitan hampir sama dengan lokasi pesemaian, yaitu lokasi datar, dekat sumber air, dekat lokasi pesemaian, mudah dijangkau dan diawasi. Tahapan-tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
Bibit kelapa baik dalam polibag maupun pada bedeng pem-bibitan perlu disiram, terutama pada musim kemarau.
Gulma yang tumbuh di pembibitan disiang setiap bulan. Gulma dalam polibag (dalam jumlah terbatas) dicabut dengan tangan. Tindakan pemeliharaan pembibitan praktis sama dengan di pendederan. Prinsipnya adalah cara mempersiapkan bibit dengan baik. Benih dan bibit yang baik adalah awal keberhasilan penanaman dan pengembangan tanaman kelapa.
Bibit kelapa dipupuk dengan Urea sebagai sumber N, SP-36 sebagai sumber P, KCl sebagai sumber K dan Kiserit atau Dolomit sebagai sumber Mg. Takaran masing-masing pupuk berdasarkan umur bibit, rincian takaran pupuk tertera pada tabel dibawah ini:
Pemupukan dilakukan oleh satu tim kerja (jika dalam bentuk kelompok tani) yang terdiri atas 4 orang, tim ini dapat melakukan pemupukan sebanyak 2.000 bibit. Pemupukan dapat juga dilakukan perorangan tergantung jumlah atau luasan pembibitan. Prinsip pemberian pupuk pada bibit adalah menjaga keseimbangan hara.
Selanjutnya ke penyiapan lahan. Penyiapan lahan dapat dilakukan bersamaan dengan penyiapan bibit kelapa. Tahapan penyiapan lahan tergantung pada kondisi topografi dan vegetasi. Biaya penyiapan lahan sangat tergantung pada kedua kondisi tersebut di atas. Berdasarkan pada vegetasi maka kegiatan penyiapan lahan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan hutan sekunder
b. Pembukaan lahan bersemak
c. Pembukaan lahan alang-alang
d. Sistem dan Jarak Tanam Kelapa
e. Teknik mengajir
Sistem Segi tiga (9 m x 9 m x 9 m)
Sistem Pagar (6 m x 16 m)
Sistem Gergaji (5 m x 3 m) x 16 m)
Sistem Segi empat
f. Pembuatan lobang tanam
g. Pembuatan teras individu
Penanaman Benih ke Lapang
a. Penyiapan bibit yang menggunakan polibag
Penting: Sehari sebelum diangkut ke lapang, bibit disiram hingga jenuh air, apalagi jika kondisi calon kebun agak kering. Itulah sebabnya, pemindahan ke lapang HARUS memperhatikan ketersediaan air (hujan yang cukup). Biasanya di awal musim hujan atau 2-3 bulan sebelum musim hujan berhenti.
b. Teknik penanaman kelapa dalam polibag-1
c. Teknik penanaman kelapa dalam polibag-2
Penting: Usahakan polibag tidak tertinggal di dalam lubang tanam. Hati-hati melepas polibag tersebut, agar tanah di bibit tidak terbongkar. Pengalaman petani, kondisi air tanah dalam kapasitas lapang. Cara praktis adalah menyayat satu sisi polibag secara vertikal. Setelah penimbunan dengan tanah barulah kantong tersebut dicabut perlahan-lahan.
d. Penyiapan bibit tanpa polibag
e. Teknik penanaman kelapa tanpa polibag
Sekian artikel tata cara penanaman kelapa dengan benar, selanjutnya kita akan mengulas tentang pemeliharaan kelapa.
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.