Seni kerajinan akar kayu akhir-akhir ini berkembang di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk pemasaran produk sudah mencapai wilayah yang luas dengan produktivitas yang cukup tinggi.
Dalam perjalanannya, terjadi perubahan desain produk dari jenis seni kerajinan akar kayu berukir menjadi rustik. Estetika dari seni kerajinan akar kayu perlu dianalisis, sehingga dapat diketahui mengapa produk ini diminati oleh konsumen.
Kabupaten Blora menjadi daerah sentra perajin akar kayu jati di Indonesia, tepatnya di wilayah Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Mereka tetap berkarya dari rumah untuk mengaplikasikan sebuah inovasi karya baru pada media akar kayu jati atau yang lebih dikenal dengan sebutan gembol atau bonggol jati.
Beragam produk karya seni yang elok, seperti patung, mebel, aksesori dan souvenir menjadi daya tarik dan diminati warga hingga manca negara.
Selama pandemi Covid-19, omzet penjualan kerajinan akar kayu jati di tingkat lokal menurun, tetapi tidak untuk pemasaran ke luar negeri.
Menurut pengakuan Agus Prasetyo (seorang pengerajin), ekspor kerajinan akar kayu jati tetap berjalan lancar sesuai pesanan dan jadwal pengiriman dari pengusaha di luar negeri yang telah menjalin kerjasama sejak lama. “Harganya bervariatif. Mulai Rp200.000,00 hingga Rp50.000.000,00 per buah,” ungkapnya.
Tangan terampil para perajin menorehkan karya pada media akar kayu jati membuatnya tidak goyah di tengah pandemi Covid-19 dan menghasilkan kerajinan bernilai seni tinggi.
Akar kayu jati didapatkan para perajin dari pohon jati setelah ditebang oleh Perhutani di kawasan hutan negara.
Pemerintah Kabupaten Blora saat ini melarang jual beli akar kayu jati sebelum menjadi produk kerajinan sebagai upaya pemberdayaan para perajin setempat untuk meningkatkan perekonomian.
sumber: infopublik
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2025 AnekaUKM. All rights reserved.