ADVERTISMENT

Info

Dampak Pandemi Terhadap UMKM Batu Bata di Desa Peganjaran

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Batu bata merah merupakan salah satu bahan bangunan yang umum digunakan dalam pembuatan bangunan maupun rumah.

Sudah sejak lama, batu bata menjadi bisnis yang cukup menggiurkan, terlebih saat ini makin maraknya pembangunan menjadikan batu bata banyak dicari.

Kebanyakan pelaku usaha UMKM bata merah tempat tinggal dan lokasi usaha mereka berdekatan.

Adapun lokasi usaha yang dimaksud adalah tempat yang terdiri dari latar untuk pengolahan bahan baku, cetak, penjemuran bata merah serta saung untuk bakar bata dan simpan peralatan.

Mengenai lokasi pembuatan bata merah, pelaku usaha UMKM di desa Peganjaran cukup mengeluarkan biaya sewa lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi usaha sekaligus sumber bahan baku.

Terkadang pula para pelaku usaha UMKM bata harus membeli bahan baku tanah dari luar daerah seperti nalumsari jepara karena mulai menepisnya sumber bahan baku di wilayah lahan yang di sewa oleh pengrajin bata merah.

Sukarto, salah satu pengrajin bata merah di sentra pengrajin bata di Dukuh Delingo, Desa Peganjaran Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, bisnis batu bata ini beliau tekuni setelah menikah dan sudah berjalan kurang lebih 30 tahun.

Beliau mengungkapkan, saat ini permintaan bata rendah, harga bata merah bervariasi, antara 700-1000 per bata tergantung kualitas, serta harga bata juga ditentukan dari cuaca, saat musim kemarau lebih murah jika dibanding dengan musim penghujan.

Meski begitu, produksi bata saat musim kemarau di Desa Peganjaran Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meningkat.

Proses pengeringan yang memanfaatkan cahaya matahari memakan waktu yang cukup singkat "Kalau kemarau seperti sekarang produksinya gampang tapi harganya murah," kata Sukarto di sela-sela kesibukannya membuat bata, ia mulai mendirikan usaha ini setelah menikah.

Beliau bisa memproduksi 1000 bata merah per hari pada musim kemarau dengan durasi pembakaran selama 2 minggu sampai satu bulan tergantung banyaknya bata merah yang mengalami proses pembakaran.

Tak hanya terkendala cuaca, usaha UMKM bata merah ini juga mengalami penurunan omset akibat adanya wabah covid-19 yang menyebar di wilayah Indonesia.

Beliau harus merumahkan 2 karyawannya karena pesanan bata merah yang semakin menurun, dan berdampak pada pendapatan.

sumber: http://desa-peganjaran.kuduskab.go.id

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.