ADVERTISMENT

Info

Sukses Bertani Penghasilan Mampu Bersaing dengan Gaji PNS

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Petani dari Desa Sumber Sari, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Yups, Pak Markani merupakan seorang petani yang mempunyai omset puluhan juta per bulan dari usaha budidaya tanaman hortikultura.

Selama puluhan tahun menjadi warga transmigrasi di Desa Sumber Sari, Kota Bangun, Kukar. Markani, 46, menggeluti usaha pertanian di bidang hortikultura. 

Jumat (29/7/2022) pukul 08.00 WITA, Markani dan Istri  bersiap memanen cabai rawit di kebunnya seluas 7.500 meter persegi di Dusun Rawa Makmur, Desa Sumber Sari. Tanaman cabai itu sudah Ia tanam sekitar 80-90 hari setelah tanam.

Berbagai peralatan memanen, seperti gunting, ember dan satu kantong bekas beras sudah disiapkan. Markani dan Istrinya segera memetik cabai yang berwarna kuning, orange menuju merah itu.

"Ciri-ciri buah cabai siap panen yaitu dengan melihat perubahan warnanya, apabila sudah berwarna kuning, orange atau merah maka cabai siap di petik" ujar Markani. 

Ia menjelaskan, satu batang pohon tanaman bisa menghasilkan rata-rata 1 Kg per pohon. Ia biasa menjual cabai dengan harga tertinggi senilai Rp100.000/kg tergantung harga pasaran. Selain menjual kepada tetangga, Ia juga menjual secara online.

Di lahan seluas 7.500 meter persegi, Ia bisa menanam sebanyak 1.300 batang pohon. Jika diambil paling sedikit, Pak Markani bisa menghasilkan omset senilai Rp 8.6 juta/sekali panen atau dalam waktu 5 hari sekali lho, Wow.

Hal itu dinilai lebih dari cukup jika dibandingkan dengan gaji PNS.

Dan guys kalian perlu tahu juga, itu belum termasuk hasil tanaman lain yang juga ia tanam, seperti tomat, terong, dan semangka.

Modal menanam keseluruhan dan perawatan tanaman sekitar Rp5 juta. Pak Markani sangat meminimalisasi menggunakan pupuk kimia. Selain hemat, hal itu membuat hasil panen lebih aman dikonsumsi.

“Saya langsung menjual panenanya ke konsumen tanpa lewat tengkulak. Saya berusaha memutus rantai distribusi. Sebisa mungkin jangan sampai harga dimainkan oleh tengkulak. Harus bisa menentukan harga sendiri. Tapi harganya masih wajar,” ujar Pak Markani.

Bagaimana guys, apakah kalian termotivasi untuk mencoba terjun ke dunia pertanian seperti Pak Markani? 

Semua itu akan berhasil apabila kalian menekuni dan terus mencoba lagi ketika gagal yahh, Semangat !

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.