ADVERTISMENT

Info

UMKM Mengolah Singkong Menjadi Mie Sehat Bebas Gluten

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Hendrati Sri Kristiyaningsih yang kini sukses dengan brand mie Hend’s Gluten Free berbahan baku singkong.

Upaya menghasilkan mie dari singkong ini bagi Hendarti harus melalui jalan panjang, dengan berkali-kali melakukan riset dan uji coba.

Wanita yang tinggal di Boyolali ini mengemukakan, usaha membuat mie mocaf itu dirintisnya sejak tahun 2018 lalu.

Ide awalnya muncul saat kawan-kawannya yang memiliki anak penderita autisme mengalami kesulitan dalam mengonsumsi mie.

“Anak-anak disabilitas memang alergi kandungan gluten. Saat mengonsumsi mie yang memiliki kandungan gulten tinggi, membuat anak penderita autisme terangsang lebih aktif,” kata Hendrati yang tinggal di Bumi Singkil Permai RT 01/XIII Singkil, Karanggeneng Boyolali Jawa Tengah ini.

Keresahan itu memunculkan ide untuk membuat mie tanpa kandungan gluten, hal itu ditemukan dalam pati singkong.

Dibantu peneliti dari lembaga ilmu pengetahuan indonesia (LIPI), Hendrati membuat sendiri tepung mocaf yang kaya beta-karotin, uji coba pembuatan mie mocaf pun dimulai

“Satu tahun saya mengutak-atik, membuat takaran komposisi yang pas. Setiap hari saya mencoba 10 komposisi berbeda. Ratusan kali uji coba dengan berbagai komposisi campuran tepung mocaf dan maizena, masij gagal,” tuturnya.

Dalam uji coba, Hendrati mengaku menghabiskan dana yang tidak sedikit selama 2 tahun bereksperimen. 

“Habis banyak, kalau dihitung mungkin mencapai Rp 200 juta untuk uji coba ituAlhamdulillah sekarang sudah terciptalah mie yang gluten free dan kandungan gizinya sangat bagus dan sangat dibutuhkan manusia,” katanya.

Dengan merek dagang Mie Hends, mie berbahan baku pangan lokal ini terbuat dari tepung mocaf, tepung tapioka dan tepung maizena. 

Bahkan Hendrati menjamin mie tersebut dapat dikonsumsi semua orang, termasuk individu yang alergi gluten, rentan terkenan diabetes dan penderita celiac deseases. “Keunggulan mie mocaf saya adalah kaya akan serat pangan Vitamin E dan rendah gula,” katanya.

Hendrati memproduksi mie dengan tiga varian rasa yakni original, wortel dan brokoli. Tiap kemasan berisi 330 gram dalam tiga keping. Dirinya menjual mie kemasan premium seharga Rp. 17.000 dan kemasan reguler Rp. 14.000.

Kini permintaan mie mocaf bisa mencapai 100-200 bungkus/minggu yang dipasarkan ke beberapa restoran dan kafe.

Bahakn kini sudah bisa didapatkan dibeberapa e-commerce dan agen di Jakarta, Semarang dan Yogyakarta. Saya terus mencoba masuk kemana saja, termasuk ke perusahaan katering,” katanya.

Hendrati mengakui, sebelum pandemi omsetnya mencapai Rp 20 juta/bulan, tapi karena terimbas pandemi turunnya hampir 20 persen.

Namun kini mulai merangkak lagi, terutama permintaan mie mocaf. “Paling kencang permintaannya mie mocaf yang terus berdatangan, bahkan tidak banyak mengalami penurunan. Setiap bulan saya mensupply beberapa tempat, paling tidak satu minggu bisa sampai 400 bungkus,” tutur ibu rumah tangga yang memiliki 6 anak ini. 

Pertama, ungkapnya, komposisi tepung mocaf dan campuran maizena diaduk dalam mesin pengulen adonan. Ditambahkan telur, dan sedikit garam mesin terus berputar.

Selanjutnya, adonan dimasukan ke mesin penggiling yang memipihkan adonan. Berulang-ulang dipipihkan hingga adonan berbentuk memanjang sempurna. Buliran tepung mocaf dibalurkan ditiap sisi adonan pipih ini. Langkah selanjutnya, adonan masuk ke mesin pencetak mie.

“Setelah jadi berbentuk mie, harus segera dikukus. Kalau kena angin terlalu lama bisa hancur,” ujarnya. Setelah itu, mie dimasukkan ke dalam wadah dan ditimbang. Lalu dimasukkan ke dalam dandang untuk dikukus dan dikeringkan.

Mie mocaf, produk Hendrati itu, bisa dimasak tiga versi yakni, mie goreng, mie kuah maupun langsung digoreng seperti kerupuk.

Untuk memasak mie berbahan tepung singkong ini, memang perlu perlakuan khusus, tidak seperti mie pada umumnya. “Sebentar saja dimasukkan ke air panas dan jangan terus diaduk-aduk. Bisa hancur,” katanya mengingatkan.

Dalam membuat mie, Hendrati menggunakan singkong kuning. Alasannya, kandungan nutrisi sangat cocok untuk membuat mie.

Selain itu, mengandung serat pangan, seperti zat besi, seng (Zn), Vitamin E dan Beta Karoten. “Dibanding produk lain yang diuji dan juga mie hend’s lebih rendah kandungan gulanya, ”ucapnya

Hendrati berharap banyak konsumen yang terbantu dengan adanya mie Hend’s Gluten Free ini. Bagi individu yang alergi terhadap gluten bisa mengonsumsi mie ini. Selain itu, produk olahan singkong ini juga berdampak positif kepada petani lokal.

Karena para petani singkong lokal tidak kesusahan untuk menjual hasil panennya.

sumber: https://tabloidsinartani.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.