ADVERTISMENT

img
Info

15 Jenis Tanaman Cepat Panen dan Menghasilkan Cuan

15 Jenis Tanaman Cepat Panen dan Menghasilkan Cuan
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Tanaman cepat panen dan mahal tentunya menjadi daya tarik yang besar untuk kita tekuni budidayanya. Semakin cepat panen maka keuntungan yang diperoleh pun akan semakin cepat pula. Lebih menarik lagi apabila tanaman tersebut memiliki harga jual yang tinggi. Jadi keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat dapat kita peroleh. 

15 Tanaman Cepat Panen dan Mahal 

Berikut ini 15 jenis tanaman cepat panen dan mahal. Bahkan ada yang bisa dipanen dalam waktu 7-14 hari saja. Untuk mengejar keuntungan tentunya para petani harus mampu memperhatikan produktivitas penanaman hasil panen. 

1. Microgreen

Microgreen merupakan teknik budidaya sayuran yang dapat dipanen dalam rentang waktu yang singkat. Microgreen berasal dari kata micro dan green yang berarti bibit sayuran. Artinya microgreen ini sayuran yang dipanen saat 7-14 hari atau usia tanaman muda. Hanya 14 hari saja sudah bisa panen menarik bukan? Lalu apa saja jenis tanaman yang bisa dipanen pada usia muda?

Mengutip dari Sukmawani dkk. (2020), hampir semua jenis bibit sayuran berdaun dapat dibudidayakan dalam bentuk microgreen. Contohnya seperti selada, sawi panjang, sawi putih, bit, bayam, bayam merah dan jenis sayuran lainnya. Pemilihan microgreen dilakukan berdasarkan beberapa faktor seperti warna, tekstur, rasa, dan permintaan pasar. Kemudian ada faktor lain seperti beberapa cepat dan mudahnya benih berkecambah.

Microgreen juga dijual dengan harga yang tinggi dipasaran. Harga microgreen dapat berkisar antara Rp85.000-150.000 per ons nya. Tingginya harga microgreen ini disebabkan karena memiliki kandungan gizi dan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan sayuran yang ditanam biasa. Tidak hanya itu microgreen juga tidak memerlukan ruangan yang besar. Bahkan di dalam kos saja Anda dapat budidaya microgreen. Menarik bukan? Ayo pelajari cara budidaya microgreen.

2. Selada

Selada merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki potensi bisnis yang tinggi karena banyaknya permintaan pasar. Melansir dari Irawati dan Widodo (2017), selada merupakan tanaman cepat panen hanya dalam waktu hanya 30-45 hari saja. Bahkan dengan metode budidaya hidroponik masa panen dapat dipersingkat hanya dalam 23 hari. Temukan detailnya untuk budidaya tanaman secara hidroponik.

Peluang pasar selada sangat tinggi, bahkan saat ini indonesia masih mengimpor selada. BPS (2015), mencatatkan bahwa impor selada di Indonesia mencapai 0,23 ton. Selain pembudidaya di dalam negeri yang masih sedikit ternyata harga jualnya juga relatif mahal. Harga jual selada di pasaran berkisar antara R 20.000-40.000. 

Tidak hanya itu, untuk pemula budidaya selada juga tidak memerlukan modal awal yang besar. Mengutip dari Novitasari dkk. (2020), budidaya selada secara hidroponik dapat dilakukan dengan modal awal hanya kisaran 4-5 juta. Tunggu apalagi, hanya dengan modal yang kecil dapat menghasilkan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat.

3. Sawi Putih

Sawi putih menjadi salah satu sayuran yang masa panennya relatif singkat. Sayuran jenis ini dapat dipanen hanya pada kisaran 21-38 hari. Selain itu, sawi putih juga banyak dikenal sebagai sayuran favorit masyarakat. Jadi penjualan sawi putih pun dapat dilakukan dengan mudah karena permintaan pasarnya relatif tinggi. Selain itu, Harga jual sayuran ini pun tinggi berkisar antara Rp15.000-28.000 per kg nya.

Buat Anda yang tinggal di daerah dataran tinggi (±1000 m), budidaya sawi putih menjadi pilihan yang tepat. Apalagi Anda tinggal di daerah dengan kondisi udara yang sejuk (19-21°C) dan kelembaban tinggi (80-90%). Kondisi lingkungan tersebut mendukung pertumbuhan sawi putih sehingga memberikan produktivitas yang tinggi. Jika Anda tinggal di daerah dengan kondisi tersebut, jangan ragu untuk menanam sawi putih.

4. Sawi Pakcoy

Sawi pakcoy merupakan sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu dan menjadi kegemaran berbagai kalangan masyarakat. Pakcoy masuk ke dalam jenis tanaman yang berumur pendek yaitu dapat dipanen pada umur sekitar 45 hari. Selain itu, kandungan gizi nya relatif tinggi sehingga digemari oleh masyarakat yang menjalani pola makan sehat.

Sawi pakcoy juga memiliki prospek usaha yang tinggi. Kisaran harga pakcoy relatif mahal berkisar antara Rp20.000-40.000 per kg nya. Selain itu, produktivitas pakcoy juga tinggi. Penelitian Safitri (2019) menunjukan, dalam luasan lahan 100m² dapat menghasilkan hingga 60 kg pakcoy. Oleh karena itu, prospek budidaya tanaman ini sangat bagus selain cepat dan harga mahal, produktivitasnya juga tinggi.

5. Okra

Sudahkah Anda mengenal okra? Sayuran ini menjadi salah satu sayuran yang banyak digemari dan memiliki peluang ekspor yang tinggi. Budidaya okra juga memiliki waktu yang relatif singkat yaitu 1,5 bulan. Selanjutnya okra dapat dipanen sebanyak tiga kali dalam seminggu.

Harga dari okra juga relatif tinggi, yaitu berkisar antara Rp40.000-60.000 per kg nya. Untuk permulaan, budidaya okra dapat dilakukan dengan mudah dan tentunya tidak memerlukan investasi yang tinggi. Modal awal bagi pemula untuk budidaya okra dapat dilakukan dengan investasi sebesar 5-7 juta.

6. Kale

Sayuran kale merupakan tanaman yang memiliki nilai jual tinggi namun masih sedikit orang yang terjun dalam budidaya ini. Usia panen kale juga relatif singkat berkisar antara 45-60 hari. Sayuran ini juga dikenal karena dampak bagi kesehatannya, bahkan kale digunakan sebagai obat tradisional di eropa.

Saat ini, permintaan kale terus meningkat padahal pembudidayanya masih sedikit. Selain itu, harganya juga relatif tinggi berkisar antara 90.000-120.000 per kg nya. Oleh karena itu, prospek bisnis kale sangat besar mengingat kompetitor yang sedikit, panen cepat dan harganya yang mahal.

7. Daun Bawang

Daun bawang menjadi salah satu tanaman yang sering disajikan sebagai bahan pelengkap pada masakan. Ternyata, daun bawang termasuk tanaman yang cepat panen yaitu berkisar dari 55-75 hari. Ternyata dari segi kesehatan tanaman ini mampu meningkatkan kesehatan kulit, rambut dan pencernaan.

Produktivitas daun bawang juga tinggi, dari 0.5 hektar dapat menghasilkan 5-6.5 ton daun bawang. Paulus salah satu petani bawang di Sulawesi Utara mengatakan dengan lahan 0.5 ha dapat menghasilkan omzet sebesar 25 juta sekali panen. Omset yang cukup besar bukan? Nilai ini akan meningkat apabila Anda mampu menjaga agar tanaman terhindar dari hama.

8. Mentimun

Mentimun merupakan jenis tanaman yang sudah tak asing lagi bagi kita. Siapa yang tidak mengenal sayuran yang sering dijadikan lalapan ini? Ternyata mentimun memiliki umur panen yang singkat berkisar antara 60-70 hari. Bahkan setelah masa ini mentimun dapat dipanen 10 hingga 15 kali untuk satu tanamannya. Produktivitas mentimun sangat tinggi bukan?

Peluang pasar mentimun juga sangat besar. Harga satu kg mentimun berkisar antara Rp 5.000-10.000. Dengan produktivitas mentimun yang tinggi, untuk modal kisaran 16-18 juta dapat menghasilkan keuntungan usaha mentimun sebesar 13-15 juta per bulan nya.

9. Tomat

Tomat dikenal sebagai tanaman yang dapat memberikan rasa umami pada makanan. Tomat termasuk tanaman yang memiliki umur panen yang pendek yaitu sekitar 90 hari. Setelah melewati fase tersebut, tomat dapat dipanen sebanyak 3-5 hari sampai buahnya habis. Tanaman ini juga memiliki produktivitas yang tinggi sebesar 5.5-7.5 ton/ha.

Tomat memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Hal ini dikarenakan, banyak makanan mentah maupun olahan yang menggunakan tomat. Di pasaran harga tomat juga cukup tinggi sebesar Rp 12.000-20.000 per kg nya. Oleh karena itu, budidaya tomat memiliki prospek usaha yang bagus.

10. Kembang Kol

Kembang kol merupakan jenis sayuran yang memiliki prospek usaha yang tinggi. Sayuran ini dapat panen dalam waktu yang singkat berkisar antara 55-60 hari atau 2-3 hari setelah penutupan bunga. Selain itu, kembang kol dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang baik bahkan dipercaya dapat mencegah kanker. Jadi kembang kol tidak hanya populer karena rasa nya namun juga dampak kesehatannya.

Kembang kol memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran. Harga kembang kol tergantung lokasi penjualannya berkisar dari Rp 16.000-36.000. Berdasarkan Sumiati dkk. (2017) yang melakukan analisis pendapatan petani di Kota Belendeng, omzet petani dapat mencapai 40-41 juta dengan biaya investasi 15-16 juta.

11. Sawi manis

Sawi manis merupakan salah satu hortikultura yang banyak ditanam oleh masyarakat karena budidaya yang mudah dan cepat panen. Lama panen sayuran ini hanya berkisar antara 40-70 hari. Selain itu, produktivitas sawi manis juga tinggi. Dilansir dari BPS Kab Timor Tengah Utara (2016), luasan 1 ha dapat menghasilkan sekitar 3 ton sawi manis.

Peluang pasar sawi manis juga sangat besar. Hal ini dikarenakan sawi manis merupakan salah satu susunan menu makanan yang tidak dapat ditinggalkan. Harga sawi manis juga relatif tinggi berkisar antara Rp 20.000-36.000 per kg nya dipasaran. Hasil analisis Agronasa, dengan luasan lahan 1000m² dapat menghasilkan keuntungan sekitar 6.6 juta per bulannya.

12. Brokoli

Brokoli merupakan usaha yang harganya relatif stabil dan panen yang singkat. Sayuran ini dapat dipanen pada rentang 55-100 hari. Budidaya tanaman brokoli juga relatif mudah. Selain itu sayuran ini dikenal karena memiliki nutrisi yang baik untuk kesehatan seperti untuk diet, antioksidan tinggi dan mencegah osteoporosis.

Brokoli dikenal sebagai sayuran yang memiliki harga yang tinggi di pasaran. Harga brokoli berkisar antara Rp 36.000-64.000 tergantung pada tempat penjualannya. Selain itu, permintaan pasar brokoli relatif tinggi. Hal ini dikarenakan, sayuran ini dapat dipadukan dengan berbagai jenis masakan di Indonesia.

13. Pare

Siapa yang tidak mengenal sayuran yang rasanya pahit ini. Namun ternyata walaupun pahit tapi tanaman ini dapat diolah menjadi masakan yang enak loh! Selain itu, kandungan gizinya yang tinggi dan bermanfaat. Dari mengendalikan kadar gula darah, kesehatan lambung sampai menjaga kesehatan mata. Oleh karena itu, pare banyak diminati oleh masyarakat

Pare juga tergolong sebagai tanaman memiliki masa panen yang cepat. Dalam selang waktu 55-100 hari, pare sudah dapat dipanen. Selain itu, harganya pun relatif tinggi yaitu berkisar antara Rp 15.000-20.000. Oleh karena itu, budidaya pare menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan.

14. Lobak Putih

Lobak merupakan salah satu sayuran yang dikenal karena memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman ini biasanya diolah menjadi berbagai jenis masakan dengan rasanya yang khas segar dan sedikit pedas. Oleh karena itu, lobak menjadi makanan primadona di pasaran.

Peluang budidaya lobak menjadi salah satu bisnis yang potensial. Hal ini dikarenakan, umur panennya yang pendek yaitu berkisar antara 40-60 hari. Selain itu, harganya juga relatif mahal yaitu berkisar Rp18.000-25.000. Oleh karena itu, budidaya lobak menjadi usaha yang menguntungkan.

15. Jamur Tiram

Siapa yang belum mengenal jamur tiram? Makanan yang kaya vitamin D ini cocok banget sebagai peningkat imunitas di masa pandemi. Selain itu, rasa nya yang menyerupai daging menjadikan makanan ini menjadi primadona bagi kalangan vegetarian.

Jamur tiram termasuk salah satu makanan yang dibudidaya dalam waktu yang singkat. Dalam waktu 45-90 hari jamur tiram sudah dapat Anda panen. Selain itu, harganya juga relatif mahal berkisar dari Rp 35.000- 60.000 per kg nya. Menarik bukan, ayo lihat tips budidaya jamur tiram. 

Sumber: https://tanifund.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.