ADVERTISMENT

Info

Kunci Untuk Persaingan Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0

Artikel ditulis olehWisnu Saputro

Agile competition adalah kemampuan perusahaan untuk beroperasi untung dalam lingkungan kompetitif yang mencakup perubahan preferensi pelanggan, kondisi pasar, dan kesempatan bisnis yang berlangsung secara terus menerus dan untuk predictable.

Hambatan utama performansi agile competition adalah arus informasi internal maupun antar perusahaan. Kemasan informasi, penyediaan akses ke informasi, dan penyediaan tools menjadi produk yang sangat berharga.

I. Pelanggan

Fokus ke pelanggan adalah kunci utama untuk sukses dalam persaingan bisnis yang semakin ketat terutama di dalam e-Bisnis.

Pelanggan biasanya ingin berbisnis secara kontinu berdasarkan aspek kecepatan, kemudahan, personalisasi/individu, dan harga. Produsen harus memperhatikan apabila produk/jasa yang ditawarkan sudah memenuhi kebutuhan dan prioritas pelanggan.

Faktor lain yang harus diperhatikan yakni berbisnis di internet mempunyai entri barrier yang sangat rendah sekali. Artinya, setiap saat akan muncul pesaing bisnis baru. Pelanggan dapat mengunjungi took online secara cepat.

Secara otomatis, produsen mendapatkan pelanggan baru secara cepat juga. Pasar internet berarti pasar global (international).

Target pangsa pasar sangat besar serta dituntut untuk selalu berinovasi, berkreasi, membuat produk/jasa yang fleksibel, dan customization.

Produk massal mungkin tidak cocok untuk di jual di pasar itu. Kebutuhan pelanggan di Indonesia berbeda dengan kebutuhan pelanggan di Amerika Serikat.

Melalui pelanggan, dapat diprediksi pola penjualan dan produksi di masa yang akan datang. Produk/jasa apa yang kira–kira akan dibeli oleh pelanggan dan berapa unit jumlah pembeliannya.

Penggunaan teknologi informasi yang menyimpan dan mengolah khazanah data pelanggan dengan sistem penunjang keputusan (decision support), akan mengerjakan hal itu secara otomatis.

II. Sumber Daya Manusia dan Masa Kini

Kunci utama selanjutnya adalah karyawan. Karyawan merupakan aset berharga bagi setiap perusahaan.

Kunci keberhasilan kerja perusahaan tergantung pada karyawan itu sendiri. Dengan merekrut karyawan smart dan mempunyai knowledge akan menghasilkan keputusan bisnis strategis yang smart pula. Itu semua membuat proses kerja (rantai nilai) yang semakin efisien.

III. Teknologi Informasi

Untuk dapat mengikuti persaingan bisnis yang semakin ketat, teknologi informasi merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar– tawar lagi. Perusahaan tanpa teknologi informasi dapat dipastikan lambat laun akan ketinggalan.

Teknologi informasi akan “membuka” kreativitas dan fleksibilitas untuk inovasi produk/jasa di masa depan. Teknologi informasi dapat menghubungkan perusahaan dengan pelanggan (melalui internet, mobilephone, PDA, dan lain – lain), partner kerja (melalui jaringan EDI, internet, dan lain – lain), bahkan menghubungkan dan memperkuat para karyawan itu sendiri.

Akhirnya, teknologi informasi akan menangkap dan menciptakan nilai bisnis yang lebih pada setiap tingkatan di suatu organisasi sebagai berikut.

  1. Pada lini bawah: menyelesaikan banyak pekerjaan dengan lebih cepat.
  2. Pada lini atas: menciptakan new values dari aset organisasi yang sudah ada maupun yang baru ada (knowledge management).

Realita Perubahan

I. Bisnis Hari ini adalah e-Business

Rumus dasar e-Business/e-Commerce adalah teknologi informasi + bisnis.

Definisi eBusiness/e-Commerce sangat beragam dan sudah banyak diketahui orang. Terdapat dua macam interaksi utama dalam e-Business, yaitu B2C dan B2B.

Secara prinsip, cara kerjanya tidak jauh berbeda sehingga sulit dibedakan.

Berikut ini cara mudah membedakan B2C dan B2B.

  1. B2C adalah interaksi antara orang (customer/pelanggan) dengan program (situs web, ATM, dan lain–lain). Dengan kata lain, data berasal dari orang lain.
  2. B2B adalah interaksi antara program dengan program. Terdapat keterkaitan dan ketergantungan yang sangat erat antara aplikasi, sistem, dan subsistem.

Untuk membangun dan merawat (maintenance) interkasi diantara program dengan program, memerlukan biaya mahal, waktu dan proses yang lama, serta konsumsi sumber daya yang banyak.

Organisasi sering mengalami “sakit kepala” membangun atau merawat interaksi dan integrasi itu. Dahulu, pebisnis (organisasi) mempunyai sistem kerja (TI) yang tertutup (sistem yang khusus/spesial), begitu juga dengan partner bisnis yang lain.

Jika berusaha menyatukan (integrasi) semua sistem dan subsistem itu, akan menyebabkan timbulnya konflik (kerusakan) karena aplikasi itu didesain untuk berdiri sendiri.

II. Harapan Konsumen

Biasanya nilai harapan seorang konsumen pasti akan selalu berada di atas realita yang ada. Dengan kata lain, sebagus dan sesempurna apapun produk/jasa yang dapat diberikan konsumen, belum 100% memuaskan konsumen.

Integrasi proses sebuah organisasi bisnis akan menghasilkan produk/jasa yang berkualitas baik, singkat, serta harga yang bersaing. Jadi, penggunaan teknologi melalui solusi terpadu dan terintegrasi dapat menawarkan yang superior.

III. Apa yang Dibutuhkan

Suatu bisnis harus mempunyai kemampuan secara cepat dan fleksibel untuk memilih partner kerja, sistem, dan aplikasi yang terbaik. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang andal khususnya dalam bidang teknologi.

Berikut ini tantangan yang harus dihadapi para pebisnis.

  1. Pelanggan/konsumen yang mobile.
  2. Hubungan dengan partner kerja dan vendor dagang yang harus baik.
  3. Sumber daya manusia (karyawan) yang smart dan mobile.
  4. Isu penting lainnya adalah regulasi, marketplace, kompetisi, dan ekonomi makro.

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.