Tanaman pisang tidak lepas dari serangan hama ataupun penyakit. Oleh karena itu, pertanaman pisang harus selalu dikontrol agar serangan hama ataupun penyakit dapat dicegah dan diberantas sedini mungkin. Adapun hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman pisang adalah sebagai berikut.
Hama penggulung daun adalah ulat berwarna hijau yang diselumbungi lapisan lilin berwarna putih. Daun pisang terserang akan tampak rusak, penuh dengan selubung-selubung dan sobek-sobek bahkan dapat menyebabkan daun pisang tinggal tulang induk daun saja.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan ulat, kemudian dibunuh atau memanfaatkan musuh alami Ooencyrtus sp., ataujuga dengan menyemprotkan insektisida sistemik, seperti Perfekthion 400 EC sesuai dosis.
Hama ini menyerang dengan cara menusuk-nusuk kulit bakal buah. Akibatnya, kulit buah pisang menjadi totol-totol cokelat atau hitam atau berbintik-bintik kombinasi dari warna-warni tersebut.
Pengendalian hama lalat buah dapat dilakukan dengan cara diinfus pada batang tanaman yang sedang berbunga atau disemprot insektisida sistemik seperti Perfekthion 400 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Serangga hama ini menyerang bunga dan buah pisang yang masih muda, sehingga menyebabkan burik atau kudis pada bagian kulit buah.
Pengendalian hama burik dapat dilakukan dengan disemprot atau diinfus insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC pada konsentrasi yang dianjurkan dan pembungkusan buah dengan kantong plastik.
Nematoda akar menyebabkan luka-luka dan bengkak-bengkak pada akar, sehingga dapat mengganggu proses metabolisme tanaman. Tingkat serangan yang berat dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
Pengendalian nematoda dapat dilakukan dengan menggunakan nematisida, misalnya Rugby 10 G yang disebar merata di sekeliling batang pada saat tanam.
Hama ini bertubuh kecil dan bersayap yang menyerang dengan cara menggerek batang pisang sehingga berlubang-lubang kecil. Infeksi batang tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, daun-daunnya layu, bahkan batangnya mudah roboh.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi dan menaburkan insektisida Furadan 3G pada saat tanam.
Penyebab penyakit layu fusarium atau busuk batang cokelat adalah cendawan Fusarium oxysporum Schlecht. f. sp. cubense (E.F Sm.) Snyd. et Hans atau sering disebut Fusarium cubense E.F Sm.
Pengendalian penyakit Fusarium dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
Penyebab penyakit layu bakteri (lendir) adalah bakteri Pseudomonas solanacearum E.F Smith sinonim dengan P.celebensis Gaum, Phytomonas musae (Gaum), dan Bacillus musae.
Pengendalian terhadap penyakit layu bakteri dapat melakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
Penyebab penyakit ini adalah cendawan Mycosphaerella musicola Mulder atau sinonim dengan Cercospora mnsae Zimm.
Pengendalian terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Penyebab penyakit antraknosa adalah cendawan Colletotrichum musae (Berk, et Curt.) Arx. sinonim dengan Gloeosporium musamm Cke. et Mass.
Pengendalian penyakit Antraknosa dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
Penyebab penyakit ini adalah virus yang disebut Bunchy Top Virus (BTV) atau Musa Virus 1 (Magee) Smith.
Pengendalian terhadap virus kerdil pisang dapat dilakukan dengan cara:
Penyebab penyakit ini adalah cendawan Cordana musae (Zimm) Hohn. atau sering disebut Scolecotrichum musae Zimm.
Pengendalian penyakit bercak daun Cordana dapat dilakukan dengan cara:
7. Burik atau speckle oleh beberapa jenis cendawan seperti Cladosporium musae, Periconielia musae, dan Veronaea musae yang menyebabkan bercak-bercak kecil berwarna cokelat sampai hitam pada daun.
8. Karat daun pisang oleh cendawan Uredo musae Cummins yang menyebabkan bercak-bercak berwarna cokelat pada sisi bawah daun.
9. Busuk buah oleh beberapa cendawan seperti Botryodiplodia theobromae Pat, Ceratocystis paradox, dan Fusarium sp. yang menyerang buah pisang sejak diperam hingga siap dikonsumsi.
Sumber: https://www.faunadanflora.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2025 AnekaUKM. All rights reserved.