Kelinci, hewan yang menggemaskan ini sangat akrab dengan anak-anak dan sering dipelihara sebagai hewan klangenan (pets).
Dan tahukah Anda, selain sebagai hewan kesayangan, kelinci ternyata memiliki berbagai manfaat, bahkan sampai urinenyapun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang tentu saja lebih sehat.
Riset yang dilakukan Badan Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Kabupaten Bogor, pada 2005 memperlihatkan urine kelinci mengandung unsur N, P, dan K masing-masing sebesar lebih tinggi 2,72%, 1,1%, dan 0,5% daripada kotoran dan urine ternak lain seperti sapi, kerbau, domba, kuda, babi, bahkan ayam.
Membahas manfaatnya sendiri, pupuk urine kelinci ini bermanfaat sebagai zat perangsang pertumbuhan akar tanaman dan perangsang bunga dan buah pada benih/bibit, sebagai pupuk daun organik, dan berfungsi sebagai pestisida yang bisa membuka daun yang keriting akibat serangan thrip, ulat, belalang bahkan tikus.
Lantas, bagaimana cara membuat pupuk urine kelinci ini? Caranya terbilang mudah kok, mau tahu? Simak uraiannya di bawah ini.
Untuk aplikasi dengan penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terik, yaitu pada saat stomata daun terbuka. Aplikasi dapat dilakukan setiap 7-10 hari sekali.
Pemakaian umumnya dilakukan dengan penyemprotan pada bagian tanaman, terutama daun. Daun yang disemprot sebaiknya bagian bawah karena di sana terletak stomata yang akan menyerap langsung pupuk cair urine kelinci tersebut ke tubuh tanaman.
sumber: https://sumbarprov.go.id
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2025 AnekaUKM. All rights reserved.