Perkembangan teknologi memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat yang memiliki ketertarikan di bidang peternakan salah satunya yaitu dengan cara berternak kroto.
Apa sih yang dimaksud dengan kroto? Ya, kroto merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebut telur semut terutama semut rangrang.
Ya pasti kalian pernah melihatnya ya, umumnya kroto ini berbentuk lonjong berwarna putih dan sekilas terlihat seperti butiran nasi, namun ternyata di dalamnya terdapat larva dan pupa semut.
Biasanya kroto ini terdiri dari kroto besar dan kroto kecil atau sedang, kroto besar ini memiliki panjang sekitar 1 cm dengan diameter 5 mm dan kroto kecil atau sedang memiliki panjang antara 5 hingga 6 mm dan diameter 2 mm.
Kroto ini biasanya dijadikan pakan burung seperti burung kutilang, murai, batu jalak dan beo.
Ternyata kroto ini memiliki kandungan protein dan lemak sehingga burung yang mengkonsumsi memiliki suara yang lebih nyaring dan indah.
Berikut ini beberapa tips ternak kroto bagi pemula yang harus diperhatikan:
Penting sekali untuk mengetahui bagaimana cara menyatukan koloni dengan benar. Seperti yang kita tahu semut itu merupakan hewan yang hidupnya berkoloni apabila kalian memasukkan dua koloni sekaligus, maka mereka akan berkelahi dan mati.
Maka cara yang lebih efektif yaitu dengan menggedor rak sebelum memasukkan koloni semut baru, lalu biarkan selama 1 hari sebelum dibuka kembali esok harinya.
Penentu kualitas kroto ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor makanan, intensitas cahaya, kandang, dan kelembaban udara.
Nah, ciri-ciri calon ratu ini bisa dilihat dari bentuk badan yang lebih besar bersayap dan biasanya sering berjalan sendiri.
Ketika melakukan karantina terhadap calon ratu semut pastikan kamu memberikannya teman sebanyak satu sendok agar tidak dibantai kemudian lakukan pengamatan selama 1 bulan.
Kemudian apabila dalam waktu 1 bulan masih belum akrab, maka tambahkan lagi satu sendok semut dan begitu seterusnya kemudian setelah 6 bulan barulah ratu ini nantinya akan mulai bertelur.
Nah, tahukah kalian jika berternak kroto ini bisa dilakukan di rumah guna meminimalkan biaya modal.
Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah cara ternak kroto yang dapat kamu lakukan
Langkah awal yang harus kamu lakukan yaitu dengan mempersiapkan bibit koloni atau bibit koloni semut.
Kamu bisa menangkap koloni semut sendiri di alam bebas ataupun membeli ke petani dengan harga antara 150 sampai 200 ribu rupiah per liter.
Langkah selanjutnya yaitu membuat kandang menggunakan bahan paralon, mengapa menggunakan paralon karena paralon mampu tahan lama dan kedap cahaya namun memiliki dua sisi yang terbuka sehingga memiliki tingkat udara yang cukup.
Adapun langkah-langkah pembuatan kandang dari paralon adalah sebagai berikut:
Jika pembuatan kandang telah selesai, maka inilah saatnya untuk menebarkan bibit koloni semut rangrang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Caranya dengan meletakkan bibit koloni tersebut pada bagian paralon yang sudah diisi dedaunan dan koloni tersebut nantinya akan masuk dengan sendirinya pada bagian paralon tersebut.
Setelah bibit disebar maka langkah selanjutnya yaitu memberi makan koloni semut rangrang.
Biasanya makanan yang diberikan yaitu seperti jangkrik ulat, belalang, atau daging ayam, kambing, maupun sapi yang direbus (dipecah hingga sumsumnya keluar) serta karbohidrat.
Untuk asupan karbohidrat kamu bisa memberikan larutan air dengan gula pasir.
Nah langkah selanjutnya yaitu panen, pemanenan ini dilakukan setelah 6 bulan tujuannya agar koloni semut dapat berkembang biak secara optimal, lalu setelah sarang semut stabil barulah proses panen dapat dilakukan setiap 15 sampai 20 hari sekali.
Sarang yang sudah siap dipanen biasanya ditandai dengan adanya sarang yang penuh dengan kroto atau telur berwarna putih.
Nah untuk mengetahui kisaran penghasilan ternak kroto tentu saja kamu juga perlu mempertimbangkan besar modal yang diperlukan.
Nominal penghasilan ternak kroto mungkin bisa dikatakan cukup besar yakni mencapai 6 juta rupiah per bulan dengan asumsi penjualan kroto wajib mencapai 1 kg per hari dan harga jual per kilonya antara 150 sampai 200 ribu rupiah.
Di saat ada niat jalankan dulu bisnis yang Ingin dimiliki dan cari cara kreatif agar bisa menjalankannya dengan baik hingga menghasilkan banyak cuan.
Karena ada niat bisnis pasti dapat berjalan lancar, semoga bermanfaat dan tetap semangat!
Sumber : https://www.cermati.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.