Indonesia dikenal sebagai salah satu negara di dunia dengan hasil kopi terbesar. Kopi dari Indonesia memang begitu popular di luar negeri. Salah satunya adalah kopi berjenis robusta. Kopi yang satu ini adalah keturunan beberapa spesies kopi, terutama golongan coffea canephora.
Rasa dari kopi robusta memang lebih nikmat dan aromanya begitu kuat. Kopi berkualitas dari Indonesia ini memang digandrungi banyak orang. Terutama bagi pecinta kopi, rasanya begitu nikmat saat menikmati hidangan kopi robusta.
Peluang untuk bisnis kopi robusta terbilang sangat bagus dan sangat cerah. Bisnis kopi robusta menjadi suatu pilihan bisnis olahan kopi robusta nikmat dan menggoda yang menjanjikan hingga banyak orang yang tertarik menekuni bisnis tersebut.
Peluang untuk bisnis olahan kopi robusta nikmat dan menggoda kopi robusta masih terbuka lebar serta sangat menguntungkan oleh siapa saja. Anda berminat menjalankan pilihan bisnis kopi robusta ini?
Prospek dalam bisnis kopi robusta dapat dikatakan sangat cemerlang dan menguntungkan. Dimana melalui bisnis kopi robusta dapat mendatangkan keuntungan bombastis.
Bisnis yang bergelut dengan olahan kopi robusta memiliki prospek sangat bagus dalam jangka ke depan. Bisnis kopi robusta yang sejak dahulu tumbuh hingga sekarang masih berkembang juga tak pernah sepi akan konsumen.
Dalam menjalankan bisnis kopi robusta memerlukan bahan baku untuk pembuatannya. Untuk membuat kopi robusta yang nikmat membutuhkan bahan baku yakni biji kopi robusta dan lainnya.
Untuk mencari bahan baku kopi robusta bisa dijumpai ke petani kopi langsung atau menanamnya sendiri.
Simak cara pengolahan biji kopi hingga menjadi bubuk berikut ini:
Tahap pertama yang harus dilalui adalah penyortiran buah kopi yang telah didapatkan dari panen. Pemilihan buah kopi yang telah dipanen dikategorikan menjadi dua macam, yaitu buah inferior dan buah superior. Warna yang ada pada buah kopi juga termasuk ke dalam penyortiran, pisahkan buah yang masih bewarna merah dan buah yang bewarna hijau. Penyortiran yang dilakukan bisa sangat berpengaruh terhadap kualitas biji kopi yang nanti dihasilkan.
Dengan proses pengeringan, biji kopi yang dihasilkan harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum dikupas. Hal ini berbeda dari cara basah yang mengupas biji kopi terlebih dahulu baru dikeringkan. Biji kopi yang dikeringkan biasanya memakan waktu kurang lebih dua minggu hingga kadar air yang tersisa sangat sedikit. Penjemuran atau pengeringan perlu diperhatikan sehingga mendapatkan biji kopi kering yang diinginkan.
Setelah kering sesuai kadar yang diinginkan, masuk ke dalam tahap pengupasan kulit buah. Dalam hal ini kamu bisa menggunakan mesin atau dengan cara menumbuk untuk memisahkan kulit buah dari bijinya. Tahap ini bisa dikatakan berhasil atau tidak tergantung dengan tahap pengeringan yang telah dilakukan sebelumnya. Jika kamu keliru dalam tahap pengeringan, maka saat pengupasan kulit buah juga bisa gagal karena kadar air yang ada pada buah kopi sangat berpengaruh.
Di awal kamu sudah melakukan penyortiran, di tahap ini kamu juga perlu untuk melakukan penyortiran karena tidak semua biji kopi yang sudah dikupas dari kulitnya menghasilkan biji kopi yang baik. Oleh karena itu di proses ini kamu perlu untuk melakukan penyortiran ulang.
Ini bisa dikatakan jadi tahap akhir dari pengolahan buah menjadi biji kopi. Caranya sederhana bukan? Biji kopi yang sudah disortir bisa langsung dikemas untuk kemudian dipasarkan ke banyak tempat.
Pastikan di tahap ini kamu menggunakan kemasan kopi yang baik sehingga produk milikmu tetap aman dan terjaga setelah diproses dengan sangat baik.
Saat ini semakin banyak konsumen yang tertarik untuk membeli biji kopi asli daripada kopi bubuk. Alat-alat penggiling kopi sederhana sudah banyak dijual di pasaran sehingga konsumen bisa punya pengalaman untuk menikmati kopi versinya.
Nah, itu tadi proses pengolahan biji kopi hingga menjadi bubuk serta peluang usahanya yang masih terbuka lebar.
sumber: https://flexypack.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.