Tahukah kalian, jika jagung merupakan sumber pangan nomor dua di Indonesia setelah beras.
Maka dari itu budidaya jagung manis memiliki potensi yang luar biasa di Indonesia. Selain untuk dikonsumsi segar sebagai jagung bakar, rebus, oven dan sayur asam.
Biasanya jagung manis pipilan juga dikalengkan atau dikemas dalam plastik kedap udara.
Permintaan pasar ekspor jagung manis pipilan frozen juga cukup besar, namun belum bisa memenuhi permintaan pasar.
Jadi budidaya jagung bisa menjadi salah satu ide usaha kalian ya.
Kelebihan lain dari jagung manis adalah limbahnya, karena selalu dipanen dalam keadaan segar sehingga kondisi batang dan daun (tebon) jagung manis masih tetap segar.
Beda dengan tebon jagung pakan ternak yang selalu dipanen tua (umur 100 hari), hingga kondisinya sudah sangat kering.
Oleh karena itu, nilai gizi tebon jagung manis sebagai pakan ternak masih sangat tinggi.
Di beberapa sentra penanaman jagung manis, harga tebonnya bisa mencapai Rp 50,- /kg.
Hingga agribisnis jagung manis bisa bersimbiosis mutualisme dengan kegiatan peternakan sapi potong, sapi perah maupun kambing (BPS Provinsi Riau, 2009).
sumber photo: istockphoto.com
Distribusi hujan yang ideal bagi pertumbuhan jagung yaitu 200 mm/bln, apabila lebih dari itu, yang dikhawatirkan akan berpotensi menyebabkan pencucian pada unsur hara yang terdapat di tanah.
Pada ketinggian 5 1.200 m dpl, kelembaban 80%, pH berkisar antara 5,5 – 7,0 dan pH optimal 6,8 terutama pada saat berbunga dan pengisian biji serta suhu yang optimal adalah 23ºC – 27ºC, (Suprapto, 1999).
Peranan benih sangat vital sebelum memulai budidaya jagung manis. Mutu benih yang kualitas memegang peranan penting dalam peningkatan produksi.
Mutu benih meliputi mutu fisik, genetik dan fisiologis benih (Lubach, 1980).
Beberapa benih jagung manis hibrida yang sudah beredar diantaranya: Sweet boy, Super Sweet, Cap Kapal Terbang, Panah Merah, Pioner dan lain-lain, (Donggala, 2008).
Dalam budidaya jagung manis, pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal.
Pengolahan tanah juga akan memperbaiki tekstur tanah.
Adapun tahapan dari pengolahan lahan yaitu:
Membuat bedengan dengan lebar 1 m, jarak antar bedengan 30 m, panjangnya sesuai dengan lahan dan penggemburan ke tanah dengan kedalaman 30–40 cm (Suprapto, 1999).
Sebelum dilakukan penanamam, terlebih dahulu pembuatan lubang tanam dengan jarak tanaman 40–30 cm dilakukan dangan cara penugalan sedalam 2-3 cm. Penanaman di lapangan dilakukan dengan menggunakan benih bukan biji.
Penanaman dilakukan pada lubang yang sudah diberi pupuk dengan kedalaman lubang 3 cm dengan jumlah bibit perlubang tanam sebanyak 2 bibit kemudian ditutup dengan tanah, (Agromedia,2008).
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari yang bertujuan mencegah tanaman layu. Apabila musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari.
Penjarangan dilakukan 7 hst dengan cara meninggalkan satu tanaman yang pertumbuhannya paling baik.
Sedangkan penyulaman dilakukan apabila tanaman pada lubang tanam tidak ada yang tumbuh atau mati.
Penyiangan dilakukan sebanyak 3 kali, penyiangan pertama dilakukan pada umur 21 hst dengan cara
mencabut gulma, penyiangan ke-2 dilakukan umur 42 hst dengan menggunakan kored, (Suprapto, 1992).
Pencegahan serangan hama pada awal pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung manis dapat dilakukan dengan cara pemberian insektisida Furadan 3G pada saat tanam sebanyak 20 kg/ha (9 gr/petak) yang di berikan pada lubang tanam.
Pengendalian hama selanjutnya dengan menyemprotkan insektisida Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 2 ml/liter larutan yang diberikan pada umur 20 hst, 27 hst dan 33 hst (Agromedia, 2008).
Itulah cara budidaya jagung manis, mulai penanaman hingga perawatannya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.