Cabai pelangi atau cabai hias sangat multifungsi, karena dapat dikonsumsi dan dijadikan sebagai tanaman hias.
Cabai tidak hanya dikenal memiliki warna merah atau hijau dengan rasa yang pedas. Namun, kini ada jenis cabai varian baru, yang berasal dari Amerika Selatan dan diberi nama Bolivian Rainbow. Di Indonesia, cabai jenis ini disebut dengan nama cabai pelangi.
Tanaman cabai jenis ini selain dapat dikonsumsi, dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias yang dapat ditanam dengan mudah di pot maupun di pekarangan rumah.
Jenis cabai pelangi ini termasuk ke dalam jenis sweet baby orange yang memiliki bentuk kecil dan menggelembung.
Jenis cabai ini memang tergolong unik, karena memiliki warna yang indah dan dapat dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan maupun di ruang tamu. Cara menanamnya pun cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak lahan, karena dapat dilakukan dalam pot.
Proses penanaman cabai pelangi ini tidak membutuhkan lahan yang terlalu sulit. Cukup menggunakan media tanah yang digemburkan.
Campuran bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam antara lain tanah, pupuk kandang atau kompos, arang, sekam pasir, dan dan pakis kering. masing-masing dengan komposisi yang sama, yaitu 1:1:1:1:1.
Benih yang digunakan adalah benih yang benar-benar tua dan dikeringkan di bawah matahari.
Sebelum ditebar, benih yang akan disemai ini direndam terlebih dahulu dalam air hangat.
Setelah ditebar, lakukan penyiraman secara teratur setiap hari. Dalam waktu hari, tunas kecambah akan mulai tumbuh.
Penanaman dilakukan setelah tinggi bibit cabai mencapai 10 cm. Penanaman dilakukan dengan mencabut bibit dari lahan semai dan dipindahkan ke dalam pot atau pekarangan rumah, tergantung lahan mana yang akan digunakan.
Saat mencabut bibit dari lahan semai, hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar akar bibit tidak rusak dan busuk.
Letakkan tanaman di area yang teduh, namun tetap terkena sinar matahari yang cukup. Cabai pelangi ini akan mulai berbuah saat sudah berusia sekitar 3 bulan sejak masa tanam.
Budidaya cabai jenis ini sendiri tidak terlalu sulit. Karena cabai ini dapat tumbuh dalam iklim dataran tinggi maupun dataran rendah.
Karena tidak perlu terlalu rutin melakukan penyiraman. Justru tanaman cabai ini dapat berkembang lebih baik dalam keadaan tanah kering. Jika keadaan tanah terlalu lembab, cabai pelangi akan mudah membusuk.
Manfaat dasar dari cabai pelangi ini sama saja dengan jenis cabai yang lain, yaitu untuk dikonsumsi agar memberikan cita rasa pedas pada makanan.
Namun, dengan bentuknya yang unik dan berwarna-warni, banyak masyarakat yang bertanya apakah jenis cabai satu ini bisa dimakan? Jawabannya tentu saja bisa.
Cabai jenis ini dapat disebut sebagai ornamental papper yang dapat digunakan sebagai tanaman penghias rumah dan dapat juga diolah menjadi sambal, misalnya untuk memasak sayur, sambal, atau untuk pelengkap saat kita makan gorengan.
Tingkat kepedasan yang dimiliki cabai pelangi ini sebenarnya kurang tinggi, yakni hanya berkisar antara 5.000-30.000 SHU, tidak seperti jenis cabai pada umumnya yang memiliki tingkat kepedasan antara 50.000-100.000 SHU.
Oleh karena itu, bagi para pecinta makanan pedas, umumnya menggunakan cabai pelangi ini hanya untuk tanaman hias saja.
Sekian pembahasan mengenai cabai pelangi atau cabai rainbow, tertarik untuk membudidayakan cabai cantik ini?
Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba!
sumber: https://bibitbunga.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.