ADVERTISMENT

img
Ide

Cara Budidaya Wortel: Syarat Tumbuh Hingga Pengendalian Hama dan Penyakit

Cara Budidaya Wortel: Syarat Tumbuh Hingga Pengendalian Hama dan Penyakit
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Saat mengalami sakit yang berhubungan dengan mata, konsumsi wortel lebih dianjurkan. Ini dikarenakan kandungan vitamin A pada wortel yang begitu kaya.

Sebenarnya, disamping vitamin A, wortel juga menyimpan antioksidan, beta karoten, dan sedikit kalori. Dengan kandungan yang begitu melimpah tak heran jika wortel saat ini telah digunakan untuk berbagai konsumsi.

Konsumsi dari wortel sendiri bisa digunakan sebagai isian untuk sayur sop, untuk isian jajanan ringan, atau malah justru untuk diminum dengan dibuat jus. Bisa dikatakan jika wortel memang multi fungsi sebagai suatu tanaman.

Asal mula wortel diduga berasal dari Asia, tepatnya daerah Asia bagian Tengah dan Timur. Kini, tanaman ini hampir dikenal luas oleh masyarakat dunia.

Rasanya tidak mungkin setiap orang tidak mengenal tanaman satu ini. Di Indonesia, wortel juga sudah menyebar luas dari sabang hingga merauke.

Tanaman yang dikonsumsi umbinya ini sebenarnya cukup mudah untuk ditanam. Namun, tetap saja ada beberapa hal yang patut diperhatikan jika ingin mulai membudidayakan wortel secara serius.

Biasanya ada kriteria tertentu sepeti syarat tumbuh wortel. Selain itu, ada juga cara budidaya wortel yang paling tepat berkenaan dengan pemilihan benih hingga masa panen tiba.

Syarat Tumbuh Wortel

Apabila ingin memulai Budidaya Tanaman Wortel, maka para petani harus terlebih dahulu memahami syarat tumbuh tanaman wortel.

Syarat tumbuh ini yang menjadi indikator apakah suatu tanaman bisa berkembang dan tumbuh dengan sehat atau tidak. Umumnya, syarat tumbuh ini berupa iklim, tanah, curah hujan dan lainnya.

A. Iklim

Tanaman wortel akan tumbuh dengan baik jika ditanam pada daerah beriklim basah dan agak basah. Iklim basah yang dimaksud di sini adalah daerah yang berdurasi kering hanya 1-3 bulan saja per tahunnya.

Kemudian, iklim agak basah berarti daerah yang berdurasi kering sekitar 3-4 bulan per tahunnya. Untuk suhunya sendiri, tanaman wortel bisa hidup pada suhu yang cukup rendah yaitu 15-22 °C.

B. Tanah

Saat mulai menanam, tanah menjadi salah satu komponen paling penting mengingat tanah akan menjadi tempat tumbuhnya suatu tanaman. Untuk tanaman wortel, tanah yang bisa mendorong pertumbuhan lebih baik adalah tanah yang berjenis andosol, alluvial, latosol, dan regosol.

Pada tanah dengan jenis ini biasanya mudah sekali ditemukan di daerah dataran tinggi. Sementara itu, pH yang paling cocok adalah sekitar 5,5-6,5.

C. Cahaya Matahari dan Kelembaban Udara

Tanaman wortel memang lebih suka tumbuh di daerah beriklim basah, namun tanaman ini juga tetap membutuhkan asupan sinar matahari.

Tanpa adanya sinar matahari, wortel bisa saja layu dan tak tumbuh dengan baik. Dengan cukupnya sinar matahari yang didapat oleh tanaman wortel, maka tanaman akan lebih mudah untuk berfotosintesis. Durasi yang pas untuk mendapatkan cahaya matahari adalah sekitar 9-10 jam per harinya.

Kemudian, untuk kelembaban udara di daerah tempat wortel ditanam setidaknya 80-90%. Kelembaban udara juga tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika tingkat kelembabannya terlalu tinggi, maka tanaman akan lebih mudah terserang penyakit.

Cara Budidaya Tanaman Wortel

Nah, setelah syarat-syarat tumbuh dari tanaman wortel telah terpenuhi, maka selanjutnya petani sudah bisa memulai untuk membudidayakan tanaman wortel. Namun, dalam membudidayakan wortel juga ada cara-cara khusus dan tidak bisa disamakan dengan tanaman lainnya.

Cara Budidaya Tanaman Wortel dimulai dari pemilihan benih, pembenihan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan pengendalian penyakit serta hama.

1. Pemilihan Benih Wortel

Benih wortel sebenarnya mudah sekali didapatkan dengan membelinya di toko pertanian. Akan tetapi, ada beberapa petani yang lebih suka untuk membuat benih sendiri dari indukan wortel yang dinilai punya kualitas bagus.

Saat memutuskan untuk membeli benih dari toko pertanian, ada beberapa hal yang harus dipastikan seperti jenis benih tersebut apakah tergolong benih yang unggul atau tidak.

Sementara itu, jika ingin membuat benih dari tanaman wortel sendiri, maka petani harus memilah terlebih dulu wortel mana yang memiliki kualitas bagus.

Wortel dengan kualitas yang bagus ditandai dengan ketahanannya terhadap penyakit, mampu beradaptasi dengan lingkungan secara baik, usianya sudah lebih dari 2 bulan, dan umbinya berukuran besar, panjang, serta warna dari wortelnya cerah dan tidak kusam.

2. Pembenihan Tanaman Wortel

Setelah mendapatkan bibit wortel yang unggul dari toko pertanian, jangan lupa untuk menyiapkan pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk merendam benih wortel.

Perendaman benih dengan pupuk serta air ini dilakukan dalam kurun waktu 30 menit untuk membuat benih nantinya tahan dengan serangan penyakit.

Dalam memilih pupuk yang tepat untuk perendaman benih, usahakan untuk memilih pupuk yang mengandung antibiotik. Antibiotik inilah yang akan berperan melawan penyakit dan hama dalam wortel.

3. Pengelolaan Tanah

Sebelum melakukan penanaman benih pada tanah secara langsung, tanah harus terlebih diolah supaya menjadi lebih gembur. Membuat tanah menjadi gembur bisa dilakukan dengan membajak atau mencangkul tanah dengan kedalaman sekitar 40 cm.

Ukuran kedalaman pada tanah yang dibajak dan dicangkul itu juga harus diperhatikan dengan betul. Dikarenakan kedalaman ini berperan dalam pertumbuhan umbi wortel.

Selain itu, wortel yang ditanam di tanah yang keras tentu akan memberikan hambatan bagi umbi wortel untuk berkembang. Tidak jarang umbinya akan tumbuh kerdil dan tidak sempurna.

Jika tanah sudah selesai dibajak atau dicangkul, silahkan untuk membuat bedengan berjarak 40-50 cm antar bedengan. Lalu, lebarnya sekitar 100 cm dan panjang harus disesuaikan dengan ukuran lahan. Sesuaikan juga tinggi bedengan dengan ukuran hingga 30 cm.

Pada permukaan bedengan, buatlah larikan yang berfungsi sebagai tempat penaburan benih. Setiap larikan harus diusahakan berjarak sekitar 20 cm dan dalamnya sekitar 5 cm.

Pupuk tidak boleh dilupakan dalam pengolahan tanah. Penggunaan pupuk yang dianjurkan untuk tanaman wortel adalah pupuk kandang dan kompos yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan lahan.

Tak lupa, silakan cek tingkat keasaman tanah atau pH, jika tingkat keasamannya ternyata di bawah atau di atas ukuran yang dianjurkan, maka tanah harus diberikan kapur pertanian. Kapur pertanian yang sering digunakan adalah dolomite yang diberikan kurang lebih selama 2 minggu.

4. Penanaman Tanaman Wortel

Setelah tanah siap, proses selanjutnya adalah benih wortel bisa langsung ditanam di tanah. Pada tanaman wortel memang tidak ada proses penyemaian seperti tanaman-tanaman yang lain.

Langkah dalam melakukan proses penanaman dimulai dengan menanam benih di larikan yang telah dibuat. Lalu, tutuplah larikan dengan tanah. Usahakan agar tanah tidak dalam kondisi kering, jadi lebih baik untuk disiram terlebih dahulu.

Jika takut kalau tanah akan tergenang air saat hujan, bisa ditutup dengan daun pisang atau daun lainnya yang berukuran agak lebar.Tanaman wortel butuh waktu sekitar 10 hari untuk tumbuh dari mulai penanaman benih.

5. Pemeliharaan Tanaman Wortel

Tanaman wortel yang sudah ditanam hendaknya tidak dibiarkan saja hingga masa panennya. Ada beberapa langkah untuk pemeliharaan tanaman wortel seperti penjarangan, penyiangan, pengairan, dan pemupukan.

A. Penjarangan

Penjarangan dilakukan sebagai langkah pemeliharaan tanaman wortel yang bertujuan untuk menyisihkan tanaman yang tidak tumbuh dengan baik.

Selain itu, fungsi dari penjarangan juga bisa bermanfaat untuk memberikan ruang yang lebih lebar pada tanaman wortel lainnya. Sehingga tanaman yang tumbuh pun tidak terkesan terlalu rapat.

Langkah penjarangan ini sangat penting untuk dilakukan. Jika sejak awal langkah ini tidak dilakukan, bisa saja tanaman wortel akan tumbuh dengan tidak sehat atau bahkan perkembangannya sangat buruk.

B. Penyiangan

Langkah selanjutnya dalam pemeliharaan wortel adalah dengan melakukan penyiangan. Langkah ini ampuh untuk membersihkan ataupun membasmi gulma dan hama yang menyerang tanaman wortel. Bisa dikatakan jika langkah penyiangan ini sebagai langkah pembersihan.

Gulma dan hama yang dibiarkan tentu saja akan berdampak buruk bagi tanaman dan bahkan bisa menyebabkan gagal panen.

C. Pengairan

Untuk langkah yang satu ini, petani harus melakukan dengan lebih hati-hati. Pengairan ini seharusnya dilakukan saat masa awal-awal tanaman wortel ditanam. Tanaman wortel memang membutuhkan banyak asupan air, namun tidak boleh berlebihan juga.

Saat ukuran tanaman wortel sudah beranjak besar, jangan terlalu banyak untuk melakukan pengairan. Jika wortel yang sudah berukuran besar mendapatkan pengairan yang banyak, maka umbi wortel bisa jadi akan rusak.

D. Pemupukan

Proses pemupukan pada tanaman wortel bisa dilakukan saat tanaman wortel berusia 30 hari dan masa tanam. Pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk dengan jenis urea dan kcl dengan perbandingan dua banding satu.

Pemupukan ini diberikan pada larikan yang dibuat di samping tanaman wortel berjarak sekitar 5 cm. Jangan lupa untuk menutup kembali dengan tanah.

Jika ingin menggunakan pupuk cair organik juga diperbolehkan dan dilakukan setidaknya sekali dalam seminggu.

Pemberian pupuk dirasa sangat penting, mengingat pupuk ini adalah nutrisi bagi tanaman wortel. Tanaman yang tidak mendapatkan nutrisi dengan baik, maka pertumbuhannya juga tidak baik pula.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit Wortel

Hama dan penyakit dalam suatu tanaman tentu saja sangat menganggu. Ditambah lagi akibat yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit bisa berakibat fatal pada tanaman.

Hama yang sering muncul pada tanaman wortel umumnya berupa ulat tanah dan kutu daun. Untuk membasminya, ulat tanah harus disemprot dengan cairan insektisida berbahan karbofuran. Sementara itu, untuk kutu daun juga harus segera dibasmi sesaat jika kutu daun itu ditemukan.

Lalu, penyakit yang sering menyerang tanaman wortel adalah berupa bercak daun dan bintil akar. Bercak pada daun biasanya disebabkan oleh jamur berjenis cercospora.

Penampilan bercak pada daun ditandai dengan warna coklat dan pinggiran daun berwarna hitam. Sedangkan, bintil akar menyebabkan benjolan pada umbi wortel.

Dalam menangangi kedua penyakit tanaman wortel tadi, bisa dilakukan dengan menggunakan stimulan organik yang disemprot ke tanah pada tanaman wortel berusia 30 hari setelah masa tanam.

Akan tetapi, jika saat tanaman masih berusia muda atau sekitar 7 hari, maka bisa dilakukan dengan pemberian pupuk organik sekali dalam seminggu.

7. Panen Wortel

Proses panen merupakan proses yang sangat menggembirakan bagi para petani, terutama jika hasilnya begitu bagus. Waktu ideal dari panen ini adalah sekitar 60 hari atau 3 bulan dari masa tanam.

Saat memanen tanaman wortel, sebaiknya harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Tujuannya supaya umbi tidak rusak saat dicabut, sehingga kualitas umbi akan tetap terjaga.

Itulah tadi beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam membudidayakan wortel. Cara di atas bisa jadi tidak paten dan bisa dikondisikan sesuai dengan kondisi dari lingkungan serta tempat budidaya wortel.

Kemudian, dari beberapa Cara Budidaya Tanaman Wortel yang telah disebutkan di atas, mulai dari pemilihan benih hingga proses panen harus benar-benar diperhatikan dan tidak boleh dilakukan dengan asal demi menjaga kualitas hasil tanaman wortel.

sumber: https://agrotek.id

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.