Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu tanaman obat yang berasal dari indonesia yang memiliki khasiat yang cukup melimpah. Tanaman ini termasuk dalam famili Lamiaceae/Labiatae.
Kumis kucing adalah tanaman obat yang memiliki batang tegak dan basah. Beberapa istilah disetiap daerah seperti kidney tea plants/java tea (Inggris), songot koneng (Madura), giri-giri marah (Sumatera), dan remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Cara Budidaya Tanaman Kumis Kucing
Ketahuilah di indonesia tanaman ini sangat mudah untuk tumbuh bahkan dihalaman rumah sekalipun sehingga banyak yang membudidayakannya.
Berikut adalah tahapan atau cara budidaya tanaman kumis kucing yang terbukti berhasil, silahkan disimak :
1. Pembibitan Kumis Kucing
Proses pembibitan yang paling mudah adalah dengan cara vegetatif dengan cara setek batang atau cabang. Caranya :
- Pilih tumbuhan yang sehat, tumbuh normal dan subur.
- Pipihlah batang yang sudah berkayu tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
- Potonglah batang menggunakan pisau tajam atau gunting pangkas yang steril atau bersih.
- Potong batang tersebut menjadi berukuran sekitar 15 – 20 cm dengan buku 2 – 3.
- Kurangi penguapan dengan membuang atau memotong beberapa daun.
Bibit yang dibutuhkan untuk 1 hektar dengan jarak tanam sekitar 40 x 40 cm adalah 50.000 – 62.500 stek per ha.
2. Penyemaian Kumis Kucing
Teknik penyemaian ada 2 cara, yaitu :
- Langsung di tanam di kebun dengan jarak masing – masing tanaman sekitar 10 cm x 10 cm dan kedalaman sekitar 20 cm.
- Sirami sebanyak 1-2 kali sehari, tapi tergantung dengan cuaca apakah hujan turun.
- Tambahkan naungan jika perlu, bisa terbuat dari plastik transparan atau jerami kering.
- Tunas baru muncul bisa langsung di pindah pada kebun.
3. Pembuatan Media Tanah
- Olah tanah kebun sekitar 30 – 40 cm dan bersihkan dari gulma atau tanaman lain. Kemudian biarkan selama 15 hari.
- Buatlah bendengan dengan lebar 100 – 120 cm dan tinggi 30 cm sedangkan jarak antar bendengan 40 – 50 cm. Jangan lupa mencampurkan pupuk dasar yang berupa pupuk kompos atau kandang sebanyak 50 – 60 ton / hektar. Tapi sebelumnya lakukan penggemburan tanah hingga benar – benar gembur.
- Buatlah lubang untuk menanam berukuran 30 x 30 x 30 cm berjarak 40 x 60 cm. Masing – masing lubang beri pupuk kandang sebanyak 2,4 – 3,2 kg kemudian tutup lubang tersebut menggunakan tanah. Campurkan juga tanah bendengan dengan 15- 20 kg / ha pupuk kandang sapi.
4. Penanaman Kumis Kucing
- Tentukan pola tanam, biasanya waktu tanam yang terbaik adalah pada awal musim hujan yaitu sekitar bulan Oktober – Desember atau bisa juga kapan saja yang penting tersedia air yang cukup.
- Buatlah lubang kecil pada lubang tanam yang berukuran 30 x 30 x30 cm tadi.
- Tanam 4 – 6 bibit atau pada setiap lubang dengan posisi tegak lurus ke atas dan kedalamannya sekitar 5 cm atau 1 / 3 bagian dari pangkal batang yang di stek.
- Padatkan tanah pada sekitar bibit.
- Siram hingga cukup basah.
5. Pemeliharaan Kumis Kucing
- Penyulaman di lakukan pada 1 – 15 hari setelah penanaman bibit di lahan. Cara ini di lakukan dengan tujuan untuk menyulami tanaman yang tidak tumbuh secara normal hingga mati.
- Penyiangan sebaiknya sering – sering di lakukan ketika umur tanaman masih muda, apalagi kanopi tanaman masih belum tumbuh besar. Namun jika tanaman sudah berumur tua, biasanya kanopi tersebut sudah menutup, sehingga menekan adanya pertumbuhan gulma.
- Pemupukan organik dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali sebanyak 1 – 2 kg per tanaman, tapi sebanyak 1,5 – 3 kg per tanaman tua setiap 2 – 3 Minggu sekali.
- Pemupukan konvensional bisa di lakukan setiap 6 -9 Minggu sekali dengan takaran sekitar 75 kg / ha urea.
- Pengairan dapat di lakukan kapan saja, tapi jangan sampai tanah menjadi kering.
- Penyemprotan pestisida dapat dilakukan ketika tanaman memiliki tanda bahwa hama mulai muncul.
Demikianlan ulasan kali ini mengenai Cara Budidaya Tanaman Kumis Kucing Untuk Pemula. Semoga bermanfaat.
sumber: https://agrotek.id
AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.