ADVERTISMENT

Ide

Budidaya Toga di Pekarangan Memiliki Sejuta Manfaat

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Apa Itu Toga ?

Yups, toga adalah tanaman obat keluarga hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Hanya di pekarangan rumah, kalian bisa membudidayakannya, karena tidak membutuhkan tempat yang cukup luas dan mempunyai banyak manfaat terutama untuk obat-obatan herbal keluarga.

Tanaman yang Termasuk Toga 

Tanaman yang termasuk ke dalam jenis toga yaitu :

  • kunyit
  • jahe
  • kencur
  • temulawak
  • lengkuas
  • seledri
  • daun dewa
  • sirih
  • lidah buaya
  • brotowali
  • daun kemangi

Apa Saja Manfaat Toga ?

Toga tak hanya dijadikan sebagai tanaman obat untuk kebutuhan keluarga semata, namun bisa juga untuk pencegahan pada saat pandemi. Dengan dijadikan jamu herbal atau semacamnya dan memiliki nilai ekonomi juga untuk membantu berbisnis di rumah saja.

Nah, dari tanaman di atas, masing-masing mempunyai manfaat yang berbeda-beda yaitu :

1. Kunyit

Menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah adalah dengan meminum airnya yang didapat dari memarut kunyit kemudian ambil sarinya berupa air. Lakukan hingga kadar lemak dan kolesterol turun.

2. Jahe

Mengatasi batuk, melegakan nafas, masuk angin dan kepala pusing dengan cara menumbuk tidak terlalu harus kemudian diseduh dengan air panas dan tunggu mengendap. Minum selagi masih hangat.

3. Kencur

Mengatasi batuk dan sebagainya dengan cara yang sama persis dengan membuat ramuan tanaman jahe di atas.

4. Temulawak

Memperlambat proses penyebaran virus hepatitis dan mengobati dengan cara memarutnya terlebih dahulu kemudian diminum. Ulangi hingga sembuh.

5. Lengkuas

Menjadikannya sebagai bahan bumbu masakan adalah cara efektif untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit atau dengan merebus 3 ruas lengkuas yang sudah diiris tipis-tipis dengan 3 gelas air hingga mendidih dan menyisakan 1/2 gelas air. Minum air rebusan tersebut diwaktu pagi sebelum sarapan.

6. Seledri

Mengobati asam urat dengan merebus 2 tangkai disertai daun dengan 1 1/2 gelas air hingga mendidih dan menyisakan 1 gelas air saja. Minum diwaktu pagi sesudah sarapan. 

7. Daun Dewa

Menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara merebus 7 lembar dengan 3 gelas air hingga mendidih dan menyisakan kira-kira 2 gelas air saja. Minum ramuan ini diwaktu pagi dan sore hari sesudah makan.

8. Sirih

Mengatasi bau badan dengan merebus 5 lembar daun sirih bersama dengan 3 gelas air hingga mendidih dan menyisakan kira-kira 2 gelas saja. Kemudian minum ramuan tersebut diwaktu siang hari cukup 1 kali saja salam sehari.

Untuk mempercepat penyembuhan penyakit kulit dapat menumbuk secukupnya daun sirih hingga halus kemudian ditempel.

9. Lidah Buaya

Mempercepat proses penyembuhan pasca operasi adalah dengan mengambil 2 daun lidah buaya kemudian dikupas kulit luarnya. Ambil dagingnya kemudian dipotong potong makan begitu saja atau dapat dibuatkan sirup dengan rasa yang tidak manis.

10. Brotowali

Mengatasi kencing manis dengan cara merebus hingga mendidih 6 cm brotawali, 4 lembar daun kumis kucing dan 6 lembar daun sambiloto bersama dengan 4 gelas air hingga menyisakan 2 gelas air.oadaum diwaktu pagi dan malam hari.

Berhenti menggunakannya jika kadar gula sudah turun

11.  Daun Kemangi

Untuk mencegah dan mengobati seperti beberapa gangguan kesehatan yang sudah disebutkan secara efektif adalah dengan mengkonsumsinya menjadi lalapan.

Adapun kisah dari salah seorang warga memanfaatkan toga untuk meningkatkan ekonomi dan sebagai penguat imun, ya panggil saja Pak Ferizal Bosma, tanaman obat kelurga seperti jahe merah Ia olah menjadi produk serba guna yang berkhasiat untuk menjaga imunitas disaat masa pandemi Covid-19 yang kian meningkat .

Ayah dari tiga orang putra ini, Kamis (25/6) kepada Riau Pos bercerita, ide awal ia membuat usaha rumahan berbahan dasar jahe merah ini terinspirasi dari sang istri yang kerap menanam sejumlah tanaman obat seperti jahe merah, kunyit, temulawak, dan sebagainya.

Namun ditahun 2020, kehadiran pandemi Covid-19 mulai memaksa dirinya bersama sang istri dan ketiga putranya untuk membatasi aktivitas diluar rumah. Sehingga perekonomian keluarga kecil mereka mulai goyah dengan sempat diberlakukannya pengurangan insentif dari gaji di perusahaan tempat Pak Ferizal bekerja.

“Saat pandemi baru melanda Kota Pekanbaru, kondisi keuangan keluarga kami juga ikut terdampak. Malah disaat itu kami tengah melakukan renovasi rumah dan ditempat kerja saya malah mendapatkan pemotongan gaji, “ ucapnya.

Namun sang putra sulung mencoba membantu membangkitkan kembali perekonomian keluarga kecil mereka dengan ilmu pembuatan jahe merah instant yang diperoleh dari tempanya menimba ilmu.

Pak Ferizal pun bersama sang istri mencoba peluang usaha tersebut. Awalnya mereka hanya mencoba memproduksi 1 kg jahe merah yang dibeli dari pasar dan dicampur dengan sebagai bibit jahe merah yang ada diperkarangan rumah.

“Karena bibit jahe dirumah belum bisa dipanen jadi kami memutuskan untuk membeli dulu 1 kg dan allhamdulilah proses pembuatannya berhasil setelah anak mengajarkan teknik pengolahan yang benar, “ katanya.

Setelah berhasil membuat produk olahan jahe instant. Pak Ferizal mencoba membuat lebih banyak lagi produk jahe merah instant dan diberi nama  @d_pabrikha.

“Saya bersyukur berkat bantuan anak, usaha rumahan kami ini bisa terus berjalan hingga mampu menambah pemasukan keluarga hingga Rp5 juta perbulan. Dengan harga jual produk jahe merah instant berkisar Rp25.000 / 110 gr, “ ungkapnya.

 Semoga saja artikel ini bermanfaat untuk kalian yang sudah membaca, jangan ragu untuk mulai membudidayakan toga karena berjuta manfaatnya.

sumber : https://riaupos.jawapos.com & https://kubutambahan.bulelengkab.go.id

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.