Bengkoang atau Bengkuang (Pachyrhizus erosus) adalah tanaman umbi yang masuk dalam suku Fabaceae atau suku polong-polongan, yang dimana umbi tersebut dapat dimakan langsung sebagai buah.
Bengkoang memiliki batang yang membelit dan menjalar, daunnya majemuk menyirip berjumlah tiga daun dalam satu tangkai dengan bentuk daun bulat telur melebar atau belah ketupat dengan bagian ujung daun meruncing dan bergerigi serta berambut pada bagian atas dan bawah daun, panjang tangkainya berkisar antara 8,5 hingga 16 cm, bunganya bertandan dan tumbuh pada ketiak daun, bengkoang juga memiliki polong.
Buah pada bengkoang memiliki bentuk membulat atau bulat seperti gasing dengan kulit umbi berwarna kuning pucat tipis dan bagian dalamnya putih serta rasanya segar agak manis. Berat umbi bengkuang dapat mencapai sekitar 5 kilogram.
Biasanya bengkoang dimananfaatkan sebagai masker ataupun di buat petisan atau rujak.
Tanaman bengkoang ini berasal dari Amerika Tropis. Apabila dibudidayakaan di Indonesia yang juga beriklim tropis dapat menghasilkan keuntungan.
Berikut adalah cara budidaya bengkoang:
Daerah yang cocok untuk menanam bengkoang adalah daerah dengan ketinggian sekitar 200 hingga 1500 mdpl dengan curah hujan sekitar 700 hingga 100 mm/th. Tanah yang cocok untuk menanam bengkoang adalah tanah lempung berpasir dengan pH tanah sekitar 4,5 hingga 8. Serta suhu ideal untuk menanam bengkoang adalah sekitar 25°C hingga 28°C.
Bibit bengkoang dapat diperoleh dengan cara:
1. Menyeleksi tanaman bengkoang yang ada, kemudian pilih tanaman yang sehat dan biarkan tanaman yang dipilih tersebut berbunga dan mengeluarkan polong. Sedangkan tanaman yang lainnya di pangkas bunganya agar tumbuh umbi bengkoangnya.
Setelah polong dari tanaman yang telah terpilih sebagai bibit telah tua, barulah diambil dan siap untuk menjadi bibit.
2. Pilihlah umbi bengkoang yang telah di panen dengan kualitas baik, dari segi bentuk dan ukurannya. Setelah itu letakan umbi bengkoang tersebut pada tempat yang lembab biarkan hingga bertunas. Setelah tunas tumbuh, pilihlah tunas yang dekat dengan pusat umbi. Cara ini lebih baik dibandingkan dengan cara pertama.
Tanah pada lahan tanam untuk budidaya bengkoang pertama-tama di gemburkan dahulu menggunakan cangkul atau bajak. Setelah itu buatlah bedengan dengan lebar sekitar 1 m dan tinggi sekitar 20 hingga 25 cm serta panjang bedengan dapat disesuaikan dengan lahan tanam. Jarak antar bedeng adalah sekitar 40 hingga 50 cm yaitu untuk sistem drainase atau pengairan.
Setelah bedengan siap selanjutnya campurkan atau sebarkan pupuk kandang atau kompos pada tanah bedengan dan aduk. Dosis pupik yang digunakan untuk 1 hektar lahan adalah sekitar 20 ton. Setelah pemupuka dasar, selanjutnya buatlah lubang tanam dengan kedalaman 5 hingga 7 cm dengan cara ditugal, jarak antar lubang sekitar 25 cm. Dalam 1 bedengan dibuat 2 baris lubang tanam dengan jarak baris sekitar 30 cm.
Jika menanam bengkoang dengan menggunakan benih biji, sebaiknya biji direndam dahulu dalam air sekitar 6 hingga 12 jam hingga biji berubah menjadi kecambah. Setelah itu benih baru bisa di tanam pada lubang tanam.
Saat penanaman dalam setiap lubang diisi 1 biji benih yang sudah berkecmbah atau bibit umbi tunas.
Pengairan atau penyiraman tanaman bengkoang dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu pada umur sekitar 21 hari setelah tanam, setelah itu pengairan cukup dilakukan sebulan sekali hingga saan akan panen. Penyiangan atau pembersihan rumput atau gulma dilakukan setelah tanaman dilakukan 2 minggu sekali setelah tanam. Sedangkan Pemotongan bunga dan jalar agar tanaman bengkong cepat menghasilkan umbi bengkoang dilakukan 3 kali yaitu pada umur 1 bulan, 2 bulan, dan 3,5 bulan pasca penanaman.
Hama Dan Penyakit yang sering menyerang tanaman bengkoang adalah tungau merah, bercak daun, kumbang.
Bengkoang dapat dipanen ketika sudah berumur sekitar 4 bulan setelah tanam, Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman atau dengan cara digali untuk mendapatkan umbinya. Dalam 1 hektar lahan dapat dihasilkan sekitar 7 hingga 8 ton bengkoang.
Demikian artikel pembahasan tentang ”Cara Budidaya Bengkoang Organik Yang Baik Dan Benar“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa!
Sumber: https://www.faunadanflora.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.