Bawang bombai (Alium Cepa) merupakan salah satu jenis bawang yang biasanya digunakan untuk bumbu dan juga bahan masakan. Bawang ini memiliki bentuk bulat besar dan berdaging tebal. Bawang ini disebut dengan bawang bombai karena bawang ini dibawa oleh para pedagang yang berasal dari kota Bombai, India (sekarang Mumbai) ke Indonesia.
Kini banyak orang yang mulai membudidayakan tanaman bawang bombai. Berikut adalah cara menanam budidaya tanaman bawang bombai:
Bawang bombai baik ditanam pada daerah pegunungan dengan suhu sekitar 18°C hingga 20°C. Penyinaran sinar matahari panjang hingga 14 jam dalam sehari. Ketinggian tempat yang ideal untuk menanam bombai yaitu sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Ada pula yang mengatakan ketinggianlahan tanam harus di atas 2000 m dpl. Tanah yang digunakan untuk budidaya bawang ini yaitu tanah gembur dengan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,5-6,5 dan drainase yang baik.
Bibit yang baik ialah bibit yang berasal dari umbi tanaman bawang yang berkualitas dan bervarietas unggul, tidak cacat, memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dan bebas dari hama dan penyakit. Umbi yang dibutuhkan untuk 1 hektar lahan yaitu sekitar 90.000 umbi. Umbi yang sudah disiapkan selanjutnya di semai.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam atau budidaya bawang bombai dibersihkan dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, selanjutnya lakukan penggemburan tanah pada lahan tanam dengan cara dibajan atau dicangkuli kemudian ratakan kembali. Selanjutnya buatlah bedengan dengan panjang sekitar 100 meter hingga 200 meter, tinggi sekitar 30-40 cm bergantung pada luas lahan tanam dengan jumlah bedengan di sesuaikan dengan jumlah bibit yang akan ditanam. Kemudian lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan NPK dengan perbandingan sekitar 15 : 15 : 15 dengan dosis sekitar 150 kg per hektar lahan. Selain dengan pupuk NPK bisa juga gunakan pupuk KCl dengan dosis sekitar 325 kg per hektar lahan.
Penanaman bawang bombay baik dilakukan pada awal musim kemarau. Bibit yang berada pada lahan semai selanjutnya dipindah tanamkan pada bedengan tanam yang telah disiapkan. Bibit di tanam padakedalaman sekitar 2 hingga 3 cm lalu timbun kembali dengan media tanam yang ada disekitar bedeng tanam. Jarak tanam yang digunakan bisa 20×30 cm atau 40×30 cm. Setelah penanaman lakukan penyiranam agar kelembaban media tanam tetap terjaga.
Lakukan penyulaman pada bibit bawang bombai yang tidak tumbuh dengan baik atau mati dengan bibit yang baru. Penyulaman ini biasanya dilakukan setelah satu minggu setelah tanam.
Lakukan penyiraman secara teratur yaitu 2 kali sehari pada pagi dan sore hari tapi jangan sampai tergenang agar umbi tidak membusuk.
Pemupukan dilakukan beberapa minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk organik dan juga pupuk nonorganik dengan dosis yang sesuai.
Lakukan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman bawang bombay agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
Hama dan penyakit pasti akan menyerang tanaman bawang bombai namun untuk mengendalikannya bisa gunakan fungisida atau insektisida yang sesuai dan juga dosis yang sesuai anjuran.
Bawang bombay dapat dipanen setelah berumur sekitar 4 bulan hingga 5 bulan setelah tanam bahkan bisa lebih cepat tergantung dengan varietas jenis dan juga pemeliharaan. Pemanenan dilakukan dengan mencabut batang dengan hati-hati lalu bersihkan dari kotoran yang menempel pada umbi. Pemanenan ini baik dilakukan pada pagi dan sore hari agar kualitas bawang tetap terjaga.
sumber: https://www.faunadanflora.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.