Memiliki suatu keahlian membuat kerajinan sangatlah beruntung, pasalnya tidak jarang orang yang harus berlatih terlebih dahulu sebelum membuat atau membuka usaha kerajinan gerabah.
Oleh karena itu, sangat jarang orang yang membuka bisnis di bidang kerajinan gerabah ini.
Usaha kerajinan tersebut cukup menjanjikan karena banyak orang yang menyukai hasil kerajinan gerabah, bahkan usaha tersebut memiliki potensi untuk diekspor.
Terutama jika kerajinan yang dihasilkan memiliki model yang menarik dan memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan yang lain.
Kerajinan gerabah tidak membutuhkan modal yang besar, bahkan bagi pemula dengan uang Rp. 100.000 maka sudah dapat memulai usahanya.
Jadi bagi pemula memang sebaiknya memilih untuk membuat kerajinan dengan ukuran yang kecil namun menarik seperti menambahkan unsur tradisional pada hiasan gerabah atau yang lain.
Sehingga dengan begitu modal yang dibutuhkan tidak banyak namun hasilnya akan menarik. Setelah konsumen mulai tertarik dengan hasil kerajinan gerabah maka anda dapat memperbesar usaha anda.
Salah satu caranya dengan memproduksi kerajinan gerabah dengan ukuran yang lebih besar dan tentunya yang menarik sehingga akan memiliki nilai jual yang tinggi pula.
Simak penjelasan berikut :
Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat.
Penggilingan dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus.
Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan desainnya.
Gunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya.
Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setelah itu baru dijemur hingga benar-benar kering.
Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
Setelah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras.
Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir, sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.
Peluang usaha kerajinan gerabah akan cukup menguntungkan bila kerajinan yang dihasilkan memiliki bentuk yang menarik dan berbeda bila dibandingkan dengan kerajinan gerabah yang lain, sehingga itu akan menjadi nilai jual yang lebih bagi usaha pengrajinnya.
Jadi untuk dapat bersaing di dunia bisnis khususnya untuk kerajinan gerabah maka kreativitas menjadi modal yang penting bagi seorang pengrajin, karena saat ini banyak pesaing yang memiliki hasil kerajinan yang menarik dengan berbagai ciri khas tersendiri.
Nah itu tadi beberapa penjelasan mengenai proses dan peluang bisnis dari kerajinan gerabah.
Penulis berharap semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi referensi salah satu usaha yang ingin kalian mulai.
Selamat mencoba dan semoga sukses ya!
sumber : https://www.gramedia.com
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.