ADVERTISMENT

Tips

Mengenal Jenis Konten Marketing dan Tips Membuat Strateginya

Artikel ditulis olehCici Hokiku

Lewat content marketing yang menarik, kamu bisa menarik audiens, membangun hubungan dan interaksi dengan mereka, meningkatkan traffic, hingga penjualan.

Kenapa content marketing ini begitu penting? Karena saat ini, orang-orang tidak sekadar lagi melihat produk atau jasa, tetapi juga ingin merasa terhubung. Maka itu, semakin kuat content marketing, semakin kuat pula hubungan antara brand-mu dengan audiens.

Jenis Content Marketing

Ada banyak format konten yang dapat digunakan, mulai dari blog, podcast, video, infografis, email newsletter, dan banyak lagi. Perkembangan dan tren content marketing ini pun turut berubah seiring dengan perubahan perilaku konsumen maupun teknologi.

Berikut beberapa jenis content marketing efektif yang dapat diterapkan oleh brand.

1. Konten Berbasis Visual dan Video

Dengan banyak bermunculannya platform berbasis visual dan video seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, format konten pun akan menyesuaikan dengan tren ini.

Dengan kebiasaan konsumen yang semakin bergeser ke arah ini, bisnis pun harus bisa menghasilkan konten visual atau video yang berkualitas dan bisa menarik audiens.

Ini bukan berarti kamu harus sepenuhnya hanya fokus membuat konten berasis visual dan video saja.

Kamu bisa memperkaya konten-konten lainnya dengan menambahkan visual atau video. Misalnya pada blog, menambahkan infografis agar pembaca lebih mudah memahami data-data yang ada.

2. Live & Webinar

Dengan adanya pandemi, banyak event atau acara pun yang akhirnya ditunda atau dibatalkan. Ini membuat kebanyakan bisnis, seminar, atau event-event lainnya memindahkan acara mereka secara online melalui live video dan webinar.

Pasalnya, video merupakan medium yang efektif untuk menyampaikan informasi atau mengedukasi konsumen.

Pendekatan terhadap webinar pun semakin inovatif, mulai dari sesi webinar pendek, masterclass, sesi tanya-jawab, dan banyak lagi pendekatan-pendekatan webinar yang bersifat lebih interaktif.

Orang semakin tidak tertarik dengan presentasi yang panjang. Mereka ingin bisa bertanya dan berinteraksi dengan pembicara.

Sifatnya yang interaktif inilah yang membuat webinar dan live video semakin digemari oleh banyak orang.

3. Konten Interaktif

Bagaimana pengguna atau konsumen berinteraksi dengan konten yang dibagikan juga sama pentingnya dengan konten tersebut.

Keterlibatan pengguna kini juga menjadi faktor penting untuk diperhatikan dalam menyusun strategi content marketing.

Dengan begitu banyak konten yang ada di berbagai platform, perhatian audiens pun semakin singkat sehingga semakin sulit bagi brand untuk meng-engage audiens.

Inilah mengapa konten yang interaktif dapat meningkatkan efektivitas konten tersebut. Buatlah konten-konten yang memungkinkan audiens untuk berpartisipasi dalam konten tersebut, misalnya melalui poll, quiz, tes, survei, dan lain-lain.

4. User-Generated Content

User-generated content juga menjadi salah satu bentuk konten yang dimanfaatkan brand. Kamu bahkan tidak perlu membuat konten, cukup membagikan konten dari konsumenmu. 85% orang mempercayai konten yang dibuat oleh pengguna lainnya.

Membagikan hasil konten konsumen akan membuat mereka merasa didengarkan. Kamu bahkan bisa membangun komunitas dari user-generated content.

Ini akan membantumu menarik perhatian calon pembeli, meningkatkan engagement sekaligus kepercayaan.

5. Alih Fungsi ke Berbagai Channel

Strategi ini banyak dilakukan oleh bisnis. Banyak bisnis, khususnya bisnis kecil, mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menghasilkan begitu banyak konten yang berbeda untuk masing-masing platform.

Untuk mengatasi ini, banyak dari mereka akhirnya mengatasinya dengan repurposing atau mengalihfungsikan suatu konten ke berbagai channel.

Saat kamu menghasilkan konten yang berkualitas, tentu kamu ingin membagikan ke sebanyak-banyaknya orang. Kamu bisa melakukan ini cukup dengan mengalihfungsikan konten.

Misalnya jika artikelmu mendapatkan pageview yang cukup tinggi, kamu bisa mengalihfungsikannya ke bentuk grafik atau video untuk kemudian dibagikan di Instagram, TikTok, atau bahkan Webinar.

6. Konten yang Terpersonalisasi

Konsumen saat ini semakin mengharapkan gaya komunikasi yang relevan secara personal, termasuk juga dalam hal konten.

Untuk membuat konten yang terpersonalisasi ini, dibutuhkan data yang ekstensif dan tepat. Semakin banyak mereka berinteraksi dengan bisnismu, semakin banyak data yang kamu dapatkan.

Semakin banyak data mengenai customer yang kamu punya, semakin besar juga kemungkinanmu untuk menciptakan konten yang bermakna.

Jika kamu sedang menyiapkan strategi content marketing, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba. Tonton videonya yuk!

Manfaatkan layanan digital marketing dari SIRCLO Store untuk perluas jangkauan bisnismu. Promosikan bisnismu menggunakan digital ads, foto produk menarik, hingga layanan livestreaming. Khusus pengguna Basic dan Professional Plan, kamu bisa langsung masuk ke admin panel SIRCLO Store, cari menu “Pemasaran“, lalu klik “Layanan Marketing“. Kamu juga bisa klik banner berikut:

Tips Membuat Strategi Content Marketing

Lalu, bagaimana menghasilkan konten yang berkualitas? Sebelum kamu mulai membuat blog, podcast, ataupun video di YouTube, kamu harus punya strategi konten yang jelas.

Simak langkah-langkah membuat strategi content marketing agar toko online-mu bisa semakin optimal dan kamu pun bisa sukses jualan online.

1. Kenali Target Audiensmu

Terdengar sederhana bukan? Namun ternyata, masih banyak pelaku bisnis yang bingung saat ditanya pertanyaan ini. Coba deh ambil waktu sejenak untuk benar-benar memikirkan siapa target audiensmu.

Kumpulkan demografi pengunjung, pelanggan email, dan pengikut media sosial tokomu. Analisis web, analisis media sosial, dan analisis pelanggan email akan memberi data yang kamu butuhkan tentang audiens

Mulai dari usia, jenis, kelamin, lokasi, kesukaan, kebiasaan, gaya hidup, dan sebagainya. Kamu juga akan mendapatkan wawasan tentang minat utama mereka.

Pikirkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan seperti ‘Orang seperti apa yang akan menjadi konsumen ideal produk atau jasamu?’, ‘Masalah apa yang mereka hadapi?’, dan ‘Bagaimana produk atau jasa yang saya tawarkan bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut?’

Dengan demikian, kamu jadi tahu konten kamu ditujukan untuk siapa. Sebisa mungkin buat target audiensmu secara spesifik.

Misalnya, jika kamu menjual peralatan olahraga, orang-orang yang gemar berolahraga bisa jadi masih terlalu luas cakupannya.

Coba kerucutkan lagi, misalnya anak kuliahan yang hobi nge-gym, ibu rumah tangga yang suka yoga, atau bapak-bapak yang hobi main tenis.

Langkah ini sangat penting bagi kamu yang baru memulai atau baru mengenal pemasaran. Dengan mengetahui target audiens, kamu dapat menghasilkan konten yang lebih relevan dan berharga yang ingin mereka baca atau tonton.

2. Pelajari Kebiasaan Online Mereka

Content marketing bukan sekadar membuat kontennya aja, tetapi juga bagaimana kamu membagikannya. Maka itu, kamu juga harus tahu kebiasaan dan perilaku online mereka. Platform apa saja yang mereka gunakan, apakah di Facebook, Twitter, Instagram, atau platform lainnya.

Perhatikan juga tujuan mereka menggunakan platform tersebut. Generasi Z misalnya, menggunakan Snapchat untuk berinteraksi dengan teman dan mengunggah foto selfie atau video diri mereka sendiri.

Sementara untuk melihat-lihat dan berinteraksi dengan brand, mereka lebih banyak menggunakan Instagram.

Kalau kamu tidak tahu ini dan hanya berasumsi generasi Z menggunakan Snapchat, kemudian membagikan konten yang kamu buat di Snapchat, kontenmu tidak akan sampai secara efektif kepada target audiensmu. Maka itu, penting sekali untuk tahu kebiasaan-kebiasaan online mereka.

3. Buat Konten Berkualitas

Setelah tahu siapa target audiensmu dan platform apa yang tepat, langkah selanjutnya barulah membuat konten.

Ada berbagai opsi di luar sana untuk konten yang dapat kamu buat, mulai dari konten tertulis seperti e-book dan posting blog hingga konten audio seperti podcast.

Tapi, ada jutaan konten baru di internet setiap menit setiap detiknya. Tiap menit, ada 3,3 juta konten baru di Facebook.  Bagaimana caranya supaya konten yang kita buat tidak tertimbun?

Caranya adalah dengan membuat konten berkualitas yang menonjol di antara konten-konten lainnya. Jika kamu sudah tahu dengan jelas siapa target audiensmu, ide-ide konten seharusnya tidak terlalu membingungkan.

Jika kamu masih ragu-ragu, kamu bisa melakukan ‘riset’ kecil-kecilan dengan cara mendengarkan podcast yang kira-kira punya target audiens yang mirip denganmu, baca buku-buku yang berhubungan dengan pasarmu, atau bisa juga dengan menanyakan langsung ke audiensmu mengenai topik-topik apa yang ingin mereka tahu lebih dalam.

Ada banyak tipe-tipe konten yang bisa kamu eksplor, mulai dari blog atau konten berbasis teks lainnya, media sosial, video, podcast, email marketing, konten interaktif, dan sebagainya.

Setelah selesai membuat konten, bagikan konten tersebut di platform-platform yang sudah dibahas di poin sebelumnya.

Jangan lupa juga untuk membuat konten secara konsisten. Menurut laman HubSpotsemakin banyak konten yang kamu buat, akan semakin tinggi pula traffic yang masuk.

Dengan demikian, awareness audiens terhadap brand-mu juga semakin tinggi. Pastinya kualitasnya juga harus konsisten, ya.

4. Mengubah Konten ke Penjualan

Bikin konten berkualitas? Cek! Tingkatin traffic? Cek! Selanjutnya apa? Tentu semua itu ditujukan gak lain untuk meningkatkan penjualan dong. Bagaimana cara mengkonversikan konten menjadi penjualan?

Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengarahkan konten ke halaman toko online-mu. Bisa halaman promo, halaman produk tertentu, dan sebagainya. Cara lain adalah dengan memasang ads di media sosial untuk menarik pelanggan potensial.

Saat menargetkan penjualan, jangan lupa juga untuk menggunakan CTA (call to action) agar audiensmu tahu apa yang harus mereka lakukan jika mereka tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut atau bahkan membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Misalnya, “Download sekarang” atau “Cari tahu lebih lanjut”.

Nah, langkah-langkah sederhana ini bisa kamu terapkan dalam membuat strategi content marketing untuk toko online-mu.

Dengan konten yang berkualitas, tingkat awareness audiens terhadap brand kamu pun semakin tinggi yang akhirnya dapat meningkatkan penjualanmu.

Pastikan strategi content marketing yang kamu buat berfokus pada customer, baik dari segi isi kontennya maupun pengalaman yang dapat ditawarkan ke mereka saat mereka mengakses konten tersebut.

Bagikan konten secara optimal ke berbagai platform. Dengan memahami tren yang ada dan perilaku konsumen, konten yang kamu hasilkan dapat membantu memperluas jangkauan bisnis dan mengoptimalkan penjualan.

Selain konten yang optimal dan efektif, website toko online-mu juga tentu harus optimal. Supaya pengalaman berbelanja pelangganmu nyaman, pastikan kamu mempunyai website toko online yang mudah diakses dan berkualitas.

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.