ADVERTISMENT

img
Ide

Peluang Usaha Ternak Ulat Hongkong Omset Jutaan

Peluang Usaha Ternak Ulat Hongkong Omset Jutaan
Artikel ditulis olehCici Hokiku

Sudahkah Anda mengenal yang namanya ulat hongkong! Ulat yang satu ini tentunya sudah tak asing lagi terdengar di telinga pecinta burung. 

Pakan burung yang satu ini memang sngat popular lantaran memiliki kandungan gizi yang terbilang bernilai tinggi.

Bagi pecinta burung hias memang ulat hongkong memang sangat penting keberadaannya. Dengan adanya ulat hongkong ini maka suara kicau burung menjadi merdu dan indah. 

Tentunya permintaan ulat hongkong sangat besar dengan seiring meningkatnya jumlah pecinta burung hias yang ada di tanah air. Peluang usaha budidaya ulat hongkong ini tentunya akan sangat menguntungkan. 

Selain burung, binatang peliharaan lainnya yang lazim diberi makan jenis ulat ini adalah ikan, reptil, bahkan manusia.

Di Korea, ulat hongkong diolah menjadi makanan yang lazim dikonsumsi manusia seperti pizza, pasta, bubur, dan jus.

Prospek dari bisnis budidaya ulat hongkong memnag biasa dibilang sangat cerah dan menjanjikan. Permintaan ualat hongkong yang terus meningkat membuat kebutuhan ulat hongkong semakin meningkat.

Harga jual ulat hongkong di pasaran memang tergolong tinggi sehingga membuat bisnis ini menarik. Mungkin Anda tertarik untuk menerjuni bisnis budidaya ulat hongkong yang menguntungkan ini! Cara pembudidayaan ulat hongkong ini tentunya tidaklah sulit.

Serta dapat Anda lakukan dengan cara pembudidayaan ulat hongkong yang mudah. Jika Anda tertarik dengan bisnis budidaya ulat hongkong maka dapat melihat ulasan bisnisnya yang ada di bawah ini :

Tahapan & Cara Ternak Ulat Hongkong

1. Siapkan Kandang

Cara pertama sebelum memulai bisnis ternak ulat hongkong adalah menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tempat perkembangbiakan mereka. Membuat kandang ulat hongkong sangatlah simple.

Kamu memerlukan bahan-bahan seperti, kayu, triplek, dan lakban cokelat untuk membuat tempat sejenis nampan. Fungsi lakban adalah melapisi kayu agar ulat tidak keluar melalui sela-sela sambungan antar kayu dan triplek.

Cara lain, kamu bisa menggunakan container plastik yang mudah didapat dimana-mana. Idealnya ukuran kandang ulat hongkong mempunyai panjang 60 cm, lebar 40 cm, tinggi 7 cm.

Jika menggunakan triplek, bagian tepinya harus di lapisi lakban plastik keliling tujuannya agar ulat tidak keluar kandang. Buatlah rak dengan rangka kayu atau bambu untuk menyusun wadah-wadah tersebut.

Budidaya ulat hongkong tidak memerlukan tempat yang luas. Cukup memanfaatkan ruangan atau gudang yang tidak terpakai atau di dalam rumah asalkan terhindar dari binatang predator lain.

2. Tahap Pemilihan Bibit atau Indukan

Pillihlah induk ulat yang tidak lebih dari 2 kilogram agar ulat yang akan menjadi kepompong ukurannya bisa seragam. Rata-rata panjang 15 mm dan lebar 4 mm.

Ulat dewasa dengan rata-rata panjang 15 mm dan lebar 3 mm akan secara bergantian menjadi kepompong dalam 7-10 hari. Dalam jangka waktu 10 hari, kepompong akan berubah menjadi kumbang.

Sayap hitam mengkilap merupakan ciri kumbang yang siap untuk ditelurkan. Periode pembibitan akan berlangsung selama 7 hari.

3. Pemisahan Kepompong

Cara berkembang biak sebuah ulat hongkong adalah bertelur. Telur akan bermetamorfose secara sempurna hingga menjadi kumbang dewasa. Nah, agar mendapatkan hasil yang sempurna ada waktunya pemisahan kepompong.

Pemisahan kepompong dari ulat dewasa dilakukan setiap 3 hari sekali. Kamu harus menempatkannya di nampan yang terpisah sehingga menjadi kumbang secara serentak.

Pilih kepompong yang sudah berwarna putih kecokelatan. Lalu, pasang koran sebagai alas dan penutup pada nampan.

Tempatkan kumbang sekitar 250 gr pada 1 nampan yang sebelumnya beralas kapas sebagai media untuk bertelur. Kumbang harus kamu turunkan setelah 7 hari dengan cara memisahkannya dari kapas.

Tempatkan kapas baru untuk kumbang yang lepas dan begitu seterusnya. Tingkat kematian kumbang rata-rata mencapai 2-4% dalam proses sekali turun jadi berhati-hatilah.

Kapas yang berisi telur dipisahkan ke dalam wadah/nampan tersendiri agar telur menetas dalam waktu kurang lebih 10 hari. Setelah berusia 30 hari, barulah ulat dipisahkan dari kapasnya.

4. Pemisahan Kumbang

Setelah kepompong berubah menjadi kumbang, siapkan lagi nampan baru. Jangan lupa untuk memberi alas nampan dengan kapas.

Kapas ini adalah sebagai tempat kumbang kawin dan bertelur. Cara ternak ulat hongkong yang satu ini bisa kamu ambil kumbang yang sayapnya mulai berwarna hitam mengkilap.

Setelah 7 hari kumbang harus kamu pindah kewadah baru lagi yang alasnya terlapisi kapas. Wadah yang sudah tidak ada kumbangnya adalah berisi telur kumbang yang akan menetas sekitar 10 hari dan menjadi larva kecil.

Larva inilah yang kamu kenal sebagai ulat hongkong. Pada umur 30 hari, ulat dapat kita pisahkan dari kapas kewadah yang baru atau tempat pembesaran. Lakukan cara tersebut di atas sampai kumbang mati sendiri atau kering.

Biasanya ulat hongkong sudah bisa panen setelah umur 50 hari dan kamu jual di pasaran.

5. Pemberian Makan Ulat Hongkong

Makanan ulat hongkong ini berupa sayuran-sayuran atau buah-buahan yang segar. Berikan sekitar 1 kilogram dengan cara mengepalnya dan sebagiannya kamu sebar secara merata.

Pemberian pakan bisa sebanyak 1.5 kg sampai dengan 2 kg per kotak.

Pemasaran budidaya ulat hongkong

Dalam berjualan budidaya ulat hongkong, Kamu bisa memasarkannya dengan cara menjualnya ke pasar atau ke pengepul. Menjual langsung ke pembudidaya burung hias  tentunya akan sangat menguntungkan.

Harga jual budidaya ulat hongkong

Patokan harga untuk budidaya ulat hongkong dapat kamu buat dalam hitungan per kg dimana harga mulai Rp 60.000 hingga Rp 70.000. Ini tergantung dari harga ulat hongkong yang ada di pasaran.

Itulah tadi beberapa cara dan peluang usaha membudidayakan ulat hongkong, semoga bisa menjadi referensi bagi Kamu yang ingin memulai usaha. 

Semoga bermanfaat.

sumber : https://www.99.co & http://www.agrowindo.com

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.