ADVERTISMENT

img
Info

Berjualan Online, Bermacam Jenis Platform E-Commerce Untuk Pelaku Usaha Yang Harus Diketahui

Berjualan Online, Bermacam Jenis Platform E-Commerce Untuk Pelaku Usaha Yang Harus Diketahui
Artikel ditulis olehApril Liliana

Anekaukm.com - Dikutip dari ukmindonesia.com, belanja secara online sudah menjadi pilihan hampir semua orang saat ini, karena lebih praktis, menghemat tenaga, waktu, dan banyaknya pilihan produk. Selain itu, beragam promo menarik juga tersedia, sehingga membuat keputusan berbelanja semakin besar.

Trend belanja online semakin mengalami peningkatan, terutama ketika masa pandemi. Mengutip pernyataan Ahmad M. Ramli (Dirjen PPI Kemenkominfo) di cnnindonesia, aktivitas belanja online masyarakat meningkat sampai 400% pada tahun 2020 lalu. Angka ini cukup masuk akal mengingat  adanya pembatasan sosial dan harus berdiam di rumah, masyarakat menemukan cara untuk memenuhi kebutuhannya atau ada pula yang hanya sekedar mengusir kebosanan malalui belanja online.

Pergerakan ekonomi nasional sempat mengalami perlambatan di awal masa pandemi. Disebabkan ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran akan pandemi, beberapa tempat usaha ada yang melakukan efisiensi besar-besaran, ada juga yang gulung tikar karena penjualan yang kian merosot. Karena dihadapkan dengan perubahan perilaku masyarakat yang menunda pengeluaran mereka.

Namun perlahan masyarakat mulai melakukan penyesuaian terhadap pola konsumsinya yaitu dengan beralih dari belanja fisik ke belanja online sebagai upaya membatasi interaksi fisik.

Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu jeli terhadap perubahan perilaku konsumen seperti ini. Dengan memilih strategi yang tepat dalam melakukan pemasaran produk, ternyata berjualan secara digital adalah solusi untuk tetap bertahan.

Nyatanya, tidak semua pelaku usaha paham tentang platform yang dapat digunakan sebagai media penjualan. Atau bahkan masih ada yang belum memahami apa itu platform.

Platform dalam lingkup ini diartikan sebagai wadah untuk memfasilitasi proses pemasaran dan jual beli dengan berbasis teknologi. 

Sebagai langkah awal, pelaku usaha perlu memilih dan menentukan platform yang tepat dengan cara mempelajari, dan menyesuaikan antara ceruk bisnis yang digeluti, dan target audiens-nya.

Di bawah ini kita akan membahas masing-masing platform yang tersedia untuk berbisnis online.

1. Media Sosial

berjualan online anekaukm

Siapa yang tidak kenal media sosial? Kita pun sudah tidak asing lagi karena penggunaan media sosial sudah dikenal secara meluas di Indonesia. Fungsional sebagai media komunikasi, relatif mudah digunakan, dan menyediakan fitur interaktif merupakan daya tariknya. Laporan Digital Report 2020 mencatat ada 175,4 juta pengguna aktif internet berusia 16-64 tahun di Indonesia dimana mayoritas diantaranya merupakan pengguna media sosial.

Laporan itu juga mengungkapkan intensitas pemakaian media sosial oleh para pengguna di Indonesia. Berdasarkan hasil survey, ada lima jenis media sosial yang paling aktif atau sering digunakan yaitu Youtube (88%), Whatsapp (84%), Facebook (82%), Instagram (79%), dan Twitter (56%). Kita dapat melihat persentase secara menyeluruh pada diagram berikut.

Berjualan Online, Bermacam Jenis Platform E-Commerce Untuk Pelaku Usaha Yang Harus  Diketahui

sumber : Hootsuite, 2020

Youtube masih menduduki posisi teratas sebagaimedia sosial dengan jumlah pengguna dan tingkat keaktifan tertinggi di Indonesia, disusul oleh Whatsapp, Facebook, Instagram, dan Twitter. Media sosial lainnya yang masih juga digunakan adalah Line, FB Messenger, Pinterest, Linkedin, Tiktok, We Chat, Snapchat, Skype, Reddit, dan Weibo. Namun, di sini kita akan membatasi pembahasan pada lima media sosial dengan tingkat penggunaan tertinggi.

Dengan melihat data tentang tingkat keaktifan sebuah penggunaan media sosial, kita dapat mempertimbangkan platform media sosial mana yang dapat mengakomodasi produk kita untuk dapat terekspos dan dijangkau oleh konsumen. Semakin rendah tingkat keaktifan pengguna media sosial, maka akan semakin kecil peluang produk dilihat oleh konsumen.

Kita akan berfokus pada lima media sosial yang paling banyak dan aktif digunakan. Dalam tabel di bawah ini, profil masing-masing media sosial tersebut dirangkum secara ringkas mengenai banyak pengguna dan bagaimana relevansinya dengan pemasaran.

Keterangan Youtube WhatsApp FB Instagram Twitter
Jml.Pengguna 167 Juta 150 Juta 145 Juta 147 Juta 108 Juta
Tingkat Keaktifan 88% 84% 82% 79% 56%
Visibilitas Publik Terbatas Publik Publik Publik
Media Promosi Iklan & hastag - Iklan & hastag Iklan & hastag Iklan & hastag
Business Tools VidiQ, Agorapulse, Tubebuddy Business WA, katalog, WA story Page, Page insights, Pages manager app, Canvas, power editor, Ads manager, dll Instastory, IGTV, Adobe Lightroom, Snapseed, Templates, dll Tweetdeck, Pooling, dll
Fitur Interaksi komentar, tombol like/dislike, share pesan langsung, group, share komentar, pesan langsung, tombol like, share komentar, pesan langsung, tombol like, share balasan, pesan langsung, tombol like, share
Konten Video, tulisan Tulisan, gambar, video, katalog Gambar, tulisan, video, katalog Gambar, video, tulisan, story spotlight Tulisan, gambar, video, tweet disematkan

Sumber : Hootsuite, Datalistz, dan data olahan, 2021

Visibilitas menunjukkan bagaimana suatu konten dapat terlihat. Jika memiliki visibilitas publik berarti media sosial tersebut memiliki akses publik yang kuat sehingga sebuah konten dapat diakses oleh siapa saja dengan fitur pencarian, tetapi jika terbatas artinya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengaksesnya, misalnya Whatsapp yang memungkinkan kita sebagai pengguna melihat story dan katalog produk orang lain jika kita sudah menyimpan nomor teleponnya.

Business tools digunakan untuk membuat konten produk dengan beragam fitur dan aplikasi yang mendukung pada pembuatan konten pemasaran jika menggunakan media sosial terkait.

Fitur interaksi merupakan fitur yang disediakan media sosial agar antar pengguna bisa saling berinteraksi. Ada media sosial yang menyediakan fitur komentar, pesan langsung, tombol like/dislike, dan bagikan (share). Fitur ini dibuat untuk mempermudah interaksi antar pengguna media sosial, dalam konteks ini antara pelaku usaha dan konsumen.

Media sosial memiliki ciri khas masing-masing terkait konten yang dapat dibagikan. Youtube misalnya, konten yang dibagikan dalam bentuk video dan tulisan, sedangkan konten instagram berupa gambar, tulisan, dan video singkat.

Lalu, bagaimana dengan efektivitas penggunaan media sosial untuk keperluan bisnis? Media sosial apa yang paling efektif dan sering digunakan untuk saluran promosi produk?

Survey yang dilakukan Databoks terhadap pelaku usaha yang menggunakan media sosial sebagai platform bisnis menunjukkan bahwa closing penjualan paling banyak terjadi melalui Facebook (43%), Facebook & Instagram secara bersama-sama (11%), dan Instagram (5%). Hal ini menunjukkan bahwa Facebook dan Instagram adalah media sosial yang paling banyak digunakan sebagai toko online oleh pelaku usaha di Indonesia.

Facebook merupakan media sosial yang paling sering digunakan dalam berbisnis. Alasannya karena facebook menyediakan fitur bisnis cukup lengkap dan mampu mengakomodir publisitas produk melalui postingan gambar, tulisan, video, hingga katalog. Jika pengguna beralih menggunakan akun bisnis, ada banyak fitur business tools yang facebook sediakan untuk memfasilitasi perdagangan online, baik yang bisa digunakan secara gratis dalam aplikasi facebook maupun yang perlu diunduh secara terpisah melalui playstore.

Selain facebook, media sosial lain yang sering digunakan sebagai media pemasaran adalah instagram. Bahkan saat ini jumlah penggunanya meningkat pesat menjadi 147 Juta orang, lebih tinggi dari facebook. Instagram yang memfokuskan konten pada data visual ternyata dipandang sebagai media yang cukup efektif mengekspos tampilan produk agar tampak lebih menarik. Jika produk bisnis kita merupakan perlengkapan yang berhubungan dengan kaum wanita, memasarkannya melalui instagram adalah hal yang tepat dikarenakan mayoritas atau 51% penggunanya adalah perempuan.

Whatsapp menempati media sosial yang paling banyak digunakan (150 Juta Pengguna) sekaligus paling aktif di urutan kedua setelah Youtube (84%). Saat ini Whatsapp mengembangkan versi bisnisnya yang memungkinkan penggunanya untuk memposting katalog, menampilkan profil, dan menjawab pesan konsumen secara otomatis. Fitur bisnis pada Whatsapp kini juga menyediakan fitur yang memungkinkan satu nomor terintegrasi dengan beberapa ponsel customer service untuk menguatkan kesan profesional.

Untuk tujuan berbisnis, biasanya Whatsapp digunakan sebagai media interaksi dengan konsumen secara personal, bukan untuk menjaring konsumen baru. Penggunaan Whatsapp akan semakin efektif jika digunakan bersama dengan media sosial lain yang dapat dijangkau publik Hal ini disebabkan Whatsapp memiliki visibilitas terbatas, yang artinya konten pemasaran yang ditampilkan hanya bisa diakses oleh orang-orang yang sudah menyimpan kontak Whatsapp dalam ponselnya. Berbeda dengan media sosial lain yang memiliki visibilitas sehingga dapat diakses publik.

Media sosial yang kini pengguna dan tingkat popularitasnya tertinggi adalah Youtube. Umumnya, pelaku usaha menggunakan youtube sebagai media edukasi kepada konsumen dengan membuat video mengenai informasi produk, cara penggunaan, hingga tips dan trik mengoptimalkan kegunaan produk. Jika kita memiliki kemampuan membuat video produk yang menarik, menggunakan youtube sangat efektif untuk menginfokan spesifikasi produk kepada konsumen dan meningkatkan ranking SEO di mesin pencarian.

Meskipun youtube memiliki jumlah pengguna tertinggi, namun tidak begitu banyak pelaku usaha yang mampu menggunakannya karena memiliki keterbatasan dalam membuat konten video. Seperti halnya twitter, meskipun jumlah penggunanya cukup besar, namun tidak banyak yang menggunakan media sosial ini untuk transaksi jual beli karena memiliki keterbatasan menampilkan gambar visual.

Beberapa media sosial lain yang juga cukup populer dan mulai digunakan untuk membuat konten promosi adalah tiktok dan pinterest. Namun pengguna media sosial ini terbatas pada rentang usia tertentu, seperti tiktok yang umumnya digunakan pelaku usaha generasi milenial dan Z.

2. Marketplace

berjualan online, anekaukm.com

Platform e-commerce lainnya yang dapat digunakan untuk media bisnis online adalah marketplace. Marketplace adalah sebuah platform dagang yang dikelola sebuah perusahaan sebagai pihak ketiga untuk memfasilitasi bertemunya penjual dan pembeli secara online.

Dapat diibaratkan marketplace seperti sebuah mall yang menaungi banyak toko dimana masing-masing toko  menyediakan beragam jenis produk kepada pembeli yang berkunjung. Bedanya, jika di dalam mall pengunjung bisa melihat produknya langsung, di marketplace pengunjung tidak bisa melihat secara langsung sehingga mengandalkan etalase foto dan deskripsi produk sebagai referensi sebelum membeli.

Pertumbuhan marketplace Indonesia sedang berjalan pesat hari ini. Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan pertumbuhan marketplace terpesat di dunia. Setidaknya ada 10 marketplace yang bersaing menampung penjual dan pembeli potensial untuk bertransaksi. Menurut katadata, ada lima situs marketplace dengan jumlah pengunjung terbanyak setiap bulannya selama 2020 yaitu Shopee (96,5 juta), Tokopedia (85 juta), Bukalapak (31,4 juta), Lazada (22,7 juta), dan Blibli (18,7 juta). Jumlah pengunjung ini mengindikasikan jumlah potensi pasar yang ada pada marketplace tersebut.

Berbisnis online melalui marketplace terlihat cukup menjanjikan. Traffic atau jumlah kunjungan marketplace yang semakin tinggi merupakan daya tarik yang patut diperhitungkan, terlebih saat ini masing-masing marketplace terus berupaya menarik pengunjung sebanyak-banyaknya dengan beragam promo menarik seperti cashback, diskon, dan gratis ongkir.

Namun sebelum memutuskan pilihan marketplace mana yang ingin kita jadikan tempat berjualan, mari kita telaah apa saja plus minus berjualan melalui marketplace.

Kelebihan:

  • Transaksi aman sebab diawasi oleh sistem yang dimiliki marketplace
  • Proses pendaftaran akun relatif mudah
  • Penjual dan pembeli tidak perlu memikirkan sistem jual-belinya karena ekosistem sudah berjalan

Kekurangan:

  • Kompetitor terlihat sangat jelas
  • Perang harga
  • Pembeli sangat mudah dalam membandingkan harga
  • Kurang mendukung branding produk

Setiap platform dagang tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan berjualan di marketplace sudah pasti menguntungkan penjual sehingga tidak terlalu dipermasalahkan, lalu bagaimana dengan kekurangannya? Karena banyaknya kompetitor dan terjadinya perang harga bisa berdampak negatif bagi penjualan.

Ternyata banyak penjual yang mengatasi kekurangan marketplace dengan mengombinasikan saluran penjualan marketplace dengan platform penjualan lain seperti media sosial dan website pribadi sehingga penjual tidak kehilangan kesempatan untuk membangun brand perusahaan. Ketika ada yang ingin membeli produk melalui marketplace, penjual tinggal mengarahkan konsumen ke akun tokonya di marketplace. Dari sini, penjual mendapatkan dua keuntungan yaitu membangun interaksi dengan konsumen dan meningkatkan penjualan melalui marketplace.

Strategi pemasaran ini dapat kita lihat pada brand Hijabchic yang merupakan produk fashion muslimah yang mengusung gaya chic dan warna pastel. Ia menawarkan produk dari beberapa saluran penjualan seperti melalui instagram, website pribadi, dan marketplace. Sembilan tahun beroperasi membuat brand Hijabchic dikenal dan memiliki pelanggan tetap tersendiri. Untuk merambah pangsa yang lebih besar dan memanfaatkan promo yang menguntungkan pelanggannya, Hijabchic juga menawarkan produk melalui marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.

Selain itu, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan berjualan melalui marketplace yaitu melihat segmen pembeli. Tidak semua marketplace berhasil mencatat penjualan tinggi di setiap kategori produk. Ada marketplace yang segmen konsumen kategori produk fashion-nya lebih tinggi dibandingkan kategori produk makanan, namun ada juga marketplace yang segmen konsumen kategori produk makanannya yang justru lebih tinggi dibandingkan produk fashion-nya.

Berjualan Online, Bermacam Jenis Platform E-Commerce Untuk Pelaku Usaha Yang Harus Diketahui

Sumber : androidcame.com, 2020

Dapat kita lihat, marketplace Blibli misalnya, mencatat produk dengan penjualan terlaris pada kategori mobile & electronics (21%), fashion (17%)dan groceries (17%), sedangkan untuk kategori lainnya seperti health & wellness (3%) terlihat lebih rendah.

Nah, sebelum memilih marketplace yang akan kita pergunakan untuk saluran pemasaran dan penjualan, sebaiknya pertimbangkan segmentasi konsumen yang ada di marketplace tersebut dengan melihat produk apa yang paling laris terjual.

3. Website Pribadi

berjualan online, anekaukm.com

Saluran penjualan e-commerce yang dapat kita gunakan selanjutnya adalah website pribadi. Jika marketplace diibaratkan seperti mall, maka website pribadi seperti toko personal. Website pribadi dipilih agar usaha terlihat lebih profesional.

Website umumnya digunakan untuk membangun identitas brand dan menjalin interaksi dengan konsumen. Informasi tentang perusahaan, misi, visi, nilai, logo, filosofi logo, identitas warna, konsep usaha, dan sebagainya dapat dimuat dalam halaman website untuk membangun kesan positif dan keterikatan emosional dengan konsumen. Memiliki website pribadi juga membuat kita leluasa mengatur sistem penjualan dan berinteraksi dengan konsumen atau pihak lain yang ingin menjalin kerjasama.

Kelebihan lain dari memiliki website pribadi, toko online kita dapat muncul di mesin pencarian google ketika ada orang yang mencari keyword yang berhubungan dengan produk yang ditawarkan. Hingga saat ini mesin pencarian google masih menjadi tools yang paling diandalkan untuk mencari barang yang dibutuhkan. Berbeda halnya dengan sosial media dan marketplace yang memiliki jangkauan konsumen yang lebih terbatas.

Sebelum membuat website pribadi, tentu kita perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan dilakukan. Mengelola website membutuhkan kemandirian dan inisiatif pemilik usaha, karena perlu menyiapkan sistem penjualan dan selalu meng-update foto produk, informasi produk, dan konten edukatif. Perlu untuk diingat bahwa memiliki website pribadi mengharuskan kita untuk menganggarkan pengeluaran domain dan hosting setiap tahunnya.

Sebelum membuat website, kita perlu memahami secara utuh apa saja manfaat dan konsekuensi yang harus ditanggung agar dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Manfaat:

  • Meningkatkan kredibilitas dan kesan profesional
  • Memegang kendali penuh terhadapa sistem
  • Membangun identitas brand
  • Tidak tergantung pada pihak ketiga
  • Menjangkau target pasar hingga internasional
  • Memudahkan konsumen menemukan toko online melalu mesin pencarian

Konsekuensi:

  • Memerlukan kemandirian dan keaktifan untuk mengelola konten
  • Penganggaran biaya berkala untuk domain dan hosting

Salah satu kelebihan website pribadi dibandingkan platform e-commerce lainnya adalah kita dapat memperluas jangkauan konsumen hingga skala global. Jika memang target market kita adalah konsumen global, menyediakan konten berbahasa inggris sangatlah perlu agar informasi yang disediakan dapat dipahami oleh konsumen mancanegara.

Hal lain yang perlu diketahui mengenai penggunaan website adalah mengenai pemesanan barang. Kita bisa memasang fitur e-commerce dalam website, sehingga konsumen bisa langsung memilih produk dan membayar pesanan langsung di website. Namun jika tidak mampu melengkapi dengan adanya fitur ini, dapat disiasati dengan meletakkan link WA Business, media sosial, dan marketplace nya sehingga konsumen bisa langsung menghubungi untuk membeli produk kita.

Memilih Platform E-Commerce yang Tepat

belanja online, anekaukm.com

Seluruh platform e-commerce yang tersedia sejatinya berfungsi sebagai media pemasaran untuk mengoptimalkan penjualan produk.

Jika saat ini masih menimbang-nimbang mana platform yang sebaiknya digunakan, kita perlu mempertanyakan tujuan bisnis dan menakar kemampuan yang dimiliki. Misalnya jika kita memiliki budget yang cukup dan tujuan bisnis kita adalah membangun brand, maka memiliki website pribadi dan media sosial adalah sebuah prioritas. Apabila target kita adalah penjualan dan punya keterbatasan untuk membuat konten, maka menggunakan media sosial dan marketplace adalah pilihan yang lebih tepat.

Secara ideal, pelaku usaha yang serius ingin berbisnis online perlu memiliki ketiganya yaitu saluran penjualan di media sosial, marketplace, dan website pribadi. Variasi saluran penjualan memberikan pilihan dan kemudahan kepada konsumen sehingga memperbesar peluang terjadinya transaksi.

Dengan demikian, mari kita tingkatkan kapasitas digitalisasi bisnis untuk dapat mengoptimalakan hasil binsis yang hebat. Sudah saatnya penggerak UMKM merambah pada platform digital. 

source: https://www.ukmindonesia.id/

Komentar

Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.

Artikel Terkait

ADVERTISMENT

img

AnekaUKM - One-stop Solution for SMEs

Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.