Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan hewan mamalia yang satu ini, selain dijadikan peliharaan, ternyata banyak peternak kelinci yang menjadikan hewan tersebut sebagai ladang bisnis yang menggiurkan.
Sehingga saat ini sudah mulai dilirik untuk budidaya ternak kelinci pedaging.
Selain mudah beradaptasi, kelinci juga mudah untuk dijinakkan. Karena kedua faktor inilah banyak orang tertarik merintis bisnis budidaya ternak kelinci, khususnya untuk jenis kelinci pedaging.
Kelinci pedaging merupakan jenis kelinci yang banyak ditemukan di Indonesia.
Kelinci ini biasanya dibudidayakan untuk dikonsumsi dagingnya. Ciri-ciri dari kelinci pedaging sendiri yaitu berbadan lebar dan mudah dikembangbiakan.
Kini saatnya kita membahas budidaya ternak kelinci pedaging yang sangat mudah dan simple untuk kamu terapkan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Langkah awal untuk memulai budidaya ternak kelinci pedaging adalah memilih indukan yang berkualitas. Hal ini jelas berpengaruh untuk keberlangsungan budidaya yang dilakukan.
Untuk mendapatkan indukan kelinci berkualitas, Kamu harus benar-benar memperhatikan bibit ternak yang akan dibeli.
Yakni memiliki berat tubuh minimal 4 kg untuk kelinci betina dan 3 kg untuk kelinci jantan, warna mata cerah, bulu bersih, pinggul bulat, serta lincah geraknya.
Selanjutnya, persiapkan kandang yang layak dan nyaman untuk dihuni oleh kelinci pedaging.
Namun sebelum itu, pastikan lokasi budidaya ternak kelinci pedaging jauh dari suasana perkotaan.
Karena kelinci jenis ini lebih menyukai tempat yang memiliki sirkulasi udara baik, kira-kira sekitar 21 derajat Celcius.
Untuk kandang, Kamu bisa membuatnya dari kayu ataupun bambu dengan panjang 200 cm dan lebar 70 cm untuk menampung kelinci sebanyak 10-12 ekor tergantung dari jenis kelaminnya sendiri.
Selain itu, jangan pernah menggabungkan kelinci jantan dan betina pada satu kandang yang sama, guna menghindari perkawinan dini.
Setidaknya ada 3 jenis kandang yang biasa digunakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging, meliputi:
sumber gambar: hobiternak.com
Kandang tipe postal adalah kandang alas lantai yang padat beralaskan litter; dinding kandang disemen setinggi 75 cm dari atas lantai dasar.
Kandang untuk budidaya ternak kelinci pedaging ini tidak terlalu berpengaruh khususnya untuk proses pertumbuhan kelinci.
Karena kandang postal umumnya dibuat untuk anak kelinci pedaging yang akan berhenti disapih oleh induknya dan untuk proses perkawinan kelinci.
sumber gambar: bijibersemi.com
Kandang tipe baterai merupakan kandang dengan bentuk menyerupai sangkar, berbentuk kotak memanjang dan terdapat sekat pada setiap ukuran tertentu.
Berbeda dari kandang tipe postal, kandang baterai justru disarankan untuk peternak yang ingin melakukan tahap pembesaran kelinci.
Kandang ini biasanya dibuat bertingkat dengan bambu atau ram kawat, dimana ukuran kandangnya sekitar 60×40 cm, tergantung dari jenis dan bentuk tubuh kelinci.
sumber gambar: bijibersemi.com
Kandang ranch biasa disebut kandang ranch.
Kandang tipe ranch biasa digunakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging, yang mana bentuk kandangnya sangat sederhana, yaitu hanya perlu memasang pagar bambu berukuran 1 meter.
Dalam areal kandang, kamu harus menyediakan minuman dan pakan untuk kelinci.
Selain itu, areal kandang juga harus dibersihkan 2 kali dalam seminggu dan usahakan untuk selalu menjaga suhu dalam kandang, jangan sampai terlalu lembab. Karena kelinci lebih menyukai kondisi kering.
Pemberian pakan untuk budidaya ternak kelinci pedaging dapat dikatakan sedikit berbeda dari biasanya.
Terlebih jika tujuan utama kamu melakukan budidaya ini untuk menjual kembali dagingnya.
Kamu bisa menambahkan sedikit nutrisi seperti piterna dan hormonik ke dalam pelet atau makanan khusus kelinci pedaging.
Berikan secara rutin 2 kali sehari, di saat pagi dan sore hari.
Langkah selanjutnya dalam budidaya ternak kelinci adalah melakukan perkawinan, dimana idealnya perkawinan kelinci pedaging jantan dan betina baru bisa dilakukan saat si jantan berusia 8 bulan dan betina 6 bulan.
Hal ini guna menghindari resiko perkawinan dini yang dapat mengancam kegagalan reproduksi.
Proses perkawinan kelinci pedaging cukup unik, yang mana bisa dilakukan saat pagi ataupun sore hari dengan memasukan kelinci betina ke dalam kandang kelinci jantan.
Setelah mereka melakukan satu kali perkawinan, keluarkan kelinci betina untuk beristirahat sekitar 10 hingga 15 menit dahulu.
Lalu, kawinkan kembali kelinci betina dan jantan, sampai sang betina sudah tidak ingin melakukannya lagi, dan kembalikan sang betina ke dalam kandang semulanya.
Setelah anak-anak kelinci pedaging lahir, kamu bisa melakukan perawatannya dengan cara menjaga kandang tersebut selalu bersih dan hangat.
Berikan makanan bergizi seperti wortel dan sayuran lainnya yang telah dihancurkan.
Tambahkan pula sedikit nutrisi ke dalam makanannya untuk menunjang tumbuh kembang anak kelinci pedaging.
Langkah terakhir dalam budidaya ternak kelinci adalah proses pemanenan.
Proses ini bisa dilakukan saat kelinci telah memasuki usia 3 sampai 4 bulan dengan patokan harga jual sekitar Rp 80 ribu.
Umumnya, proses panen kelinci dilakukan 4 kali dalam setahun, yang mana kelinci betina dapat menghasilkan 6 ekor anak.
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.