Di Indonesia, labu ini memiliki banyak sebutan, ada yang menamakannya waluh siem, labu Jepang, ada juga yang menyebutnya labu Jipang.
Tanaman labu siam tumbuh dengan merambat ke para-para. Besar buahnya dua kali kepalan tangan dengan bentuk membulat ke bawah.
Pada kulit luarnya ada alur yang mirip dengan pembagian ruang di dalam buah. Kulitnya yang tipis penuh tonjolan yang tidak beraturan. dan jika dikupas mengeluarkan getah.
Karena itu, sebelum dimasak harus direndam terlebih dahulu. Labu siam sering dikonsumsi sebagai pelengkap sayur ataupun sebagai lalapan.
Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai cara budidaya labu siam.
Simak penjelasan di bawah ini:
Untuk mendapatkan hasil yang baik alangkah baiknya mengikuti langkah-langkah budidaya yang baik. Berikut ini adalah tahapan dan cara budidaya labu siam dengan baik :
Membudidayakan tanaman labu siam terbilang tidak sulit. Hal yang pertama yang harus dilakukan yaitu mengolah tanah dengan cara yang umum, yakni dengan membalik tanah dan menyeimbangkan unsur haranya tidak jauh berbeda seperti halnya budidaya tanaman yang lain.
Setelah itu, dibuat parit-parit dengan pola tanam berjajar dan melintang di atas lahan guna memudahkan dalam pengairan tanaman.
Pupuk dasar digunakan untuk menambah suplai nutrisi atau hara di dalam tanah. Hal ini bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang.
Selain pupuk organik Anda juga bisa menggunakan pupuk kimia sebagai tambahannya seperti NPK jika penanaman dilakukan pada musim kemarau.
Untuk info, berikutlah tahapan dan langkah-langkah pemberian pupuk dasar yang baik, diantaranya :
Setelah dilakukan penutupan tanah, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah tahapan persiapan bedengan yakni tempat tumbuhnya tanaman.
Pembuatan bedengan memiliki tinggi sekitar 10-20 sentimeter dan juga memiliki lebar sekitar 40-60 sentimeter.
Bedengan yang sudah ada harus segera dilapisi plastik mulsa agar mengurangi penguapan air dan mencegah tumbuhnya gulma yang dapat mencuri nutrisi dalam tanah.
Pembibitan labu siam bisa dilakukan dengan memanfaatkan biji yang terdapat pada buah labu siam yang umurnya sudah sangat tua.
Biji-biji labu siam tersebut disemaikan di tempat yang lembab sampai berubah menjadi kecambah atau mengeluarkan tunas baru. Benih labu siam sudah siap untuk ditanam jika tunas yang tumbuh sudah lebih dari 30 cm.
Kebutuhan pupuk kandang untuk proses budidaya tanaman labu siam adalah 5 kg per lubang tanam. Pemberian dilakukan dilakukan dengan dibenamkan dekat batang pokok.
Jika ada tanaman yang tidak sehat pertumbuhannya, lakukan penyulaman dengan bibit baru yang kira-kira umurnya sama. Penyulaman dilakukan pada satu minggu setelah tanam.
Penyiangan gulma juga dilakukan sebelum tanaman labu tumbuh merambat atau menjalar untuk mengurangi bahaya hama dan penyakit tanaman yang dapat menyerang tanaman labu siam saat proses budidaya.
Pemangkasan dilakukan pada tanaman berumur 3-6 minggu. Agar buah tumbuh merata dan banyak, pemangkasan cabang diusahakan agar tunas menyebar dengan baik. Potonglah cabang yang sudah tua denganc ciri cabang yang tidak tumbuh memanjang lagi agar bisa bertunas. Daun tua yang sudah tidak produktif lagi juga dibuang.
Pengendalian HPT dilakukan bila perlu saja, yaitu bila terlihat gejala adanya serangan serangga atau penyakit.
Seperti hama ulat grayak (Spodoptera litura), kepik Leptoglossus australis dapat dilakukan penyemprotan Azodrin dengan dosis 2 cc/l. Sedangkan penyakit layu oleh cendawan Fusarium sp. dilakukan penyemprotan Benlate 2 g/l.
Dibuat parit pngairan sederhana disekeliling lahan dan diantara beberapa baris tanaman.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan mengenai Cara Budidaya Labu Siam Dengan Baik dan Benar. Semoga bermanfaat
sumber: https://agrotek.id
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan juragan lainnya.
Copyright © 2024 AnekaUKM. All rights reserved.